Peristiwa Daerah Sumpah Pemuda

Hadapi Tantangan Masa Kini, Pemuda Harus Miliki Jati Diri

Jumat, 28 Oktober 2016 - 21:47 | 52.83k
Moh. Syaeful Bahar ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bondowoso. (foto: InfoBondowoso.net)
Moh. Syaeful Bahar ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bondowoso. (foto: InfoBondowoso.net)
FOKUS

Sumpah Pemuda

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Menghadapi tantangan masa kini, pemuda harus memiliki jati diri sebagai sebuah bangsa. Hal itu dikatakan Mohammad Syaeful Bahar ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

“Tantangan pemuda Indonesia hari ini jauh lebih berat dibandingkan diawal-awal. Sebagaimana disampaikan Bung Karno, bahwa musuh di awal adalah bangsa lain dan musuh hari ini adalah bangsa sendiri. Yang mana cara berfikir dan perilakunya sepenuhnya dikuasai oleh bangsa lain,” katanya Jumat (28/10/2016).

“Ini yang harus disadari bahwa pemuda harus memiliki jati diri sebagai sebuah bangsa. Pemuda yang memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kuat tidak mudah menjadi korban dari kepentingan global yang memang sengaja dialamatkan kepada para pemuda kita,” tambahnya.

Bahar menambahkan, tantangan pemuda di masa sekarang sangat berat, dikarenakan tantangan yang dihadapi datangnya tidak nampak. Untuk itu, para pemuda harus memiliki wawasan global dengan etika lokal.

“Tidak boleh pemuda memiliki wawasan lokal, harus memiliki wawasan global. Tapi mereka harus punya pijakan dasar yang kuat dalam ranah kearifan lokal,” terangnya.

Misal, kata Bahar, yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan mendorong dan mendukung ide Bupati Bondowoso, yaitu ‘Gerakan Kembali ke Mushalla’.

“Karena ini merupakan salah satu benteng paling memungkinkan untuk memaksimalkan fungsi mushalla dan masyarakat untuk menjaga anak didik kita, agar tetap menjadi pemuda yang beretika ketimuran,” ujarnya.

Juga, lanjut Bahar, sebelumnya telah dilakukan pembentukan ‘Kader Nusantara’ disetiap sekolah yang ada di Bondowoso, khususnya di tingkat SMA untuk menjadi kader yang dapat mengidentifikasi persoalan sekaligus memberi solusi terhadap persoalan yang ada.

Dewan Pendidikan juga mendesak para orang tua untuk sadar bahwa investasi terbaik orang tua adalah anaknya. “Karena dimasa sekarang masih banyak orang tua yang kurang peduli kepada anaknya, sehingga banyak anak-anak yang tidak terkontrol dengan baik dalam hal pendidikan,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES