Indonesia Positif

Deputy President Director BCA Bius Ratusan Peserta X-Fest FIA UB

Jumat, 28 Oktober 2016 - 18:30 | 181.50k
Armand Wahyudi Hartono, Vice President BCA (Foto: istimewa)
Armand Wahyudi Hartono, Vice President BCA (Foto: istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Armand Wahyudi Hartono tampil memukau saat hadir sebagai pembicara utama dalam sesi 'Knowledge Sharing' di rangkaian acara X-Fest Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Jumat (28/10/2016).

Dalam puncak acara yang diselenggarakan FIA UB bekerja sama dengan BCA dan Marketeers ini, pria yang menjabat sebagai Deputy President Director PT BCA Tbk itu banyak memotivasi sekitar 400 mahasiswa yang hadir. Armand mengajak mahasiswa untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan, plus berani mengembangkan ide-ide yang tidak biasa.

Armand memulai dengan menceritakan bahwa dunia berubah dengan sangat cepat. Teknologi-teknologi yang dulu dianggap canggih oleh orang tua kita, sekarang sudah mulai pudar manfaatnya. Bahkan sebagian perusahaan pembuatnya sudah tutup.

"Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat, mahasiswa dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perubahan," tuturnya. 

Materi yang disampaikan Armand menggugah mahasiswa untuk tidak hanya menggantungkan belajar dari ruang kelas saja. Tapi juga dari banyak sumber-sumber lain yang bisa dipelajari secara mandiri.

Prinsip itulah yang kini juga diterapkan oleh BCA, di mana Armand ikut menjadi nahkoda di dalamnya. Yakni, dengan mulai menghapus sistem pelatihan sebelum bekerja dengan sistem pembelajaran mandiri.

Armand  juga menyampaikan bahwa per hari ini 4 milyar orang terkoneksi di internet. Ini adalah sesuatu yang luar biasa dan seharusnya bisa dilihat sebagai peluang bisnis yang sustainable ke depannya.

Sebagai contoh, ia mengambil salah satu perubahan drastis di dunia media. Bahwa keniscayaan media hari ini adalah setiap orang merupakan jurnalis karena semua orang sudah terkoneksi dan semua hal praktis menjadi transparan.

Armand terus menekankan bahwa kata kuncinya adalah koneksi dan transparan. Artinya begitu banyak opportunity yang bisa ditindaklanjuti untuk lagi-lagi menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Perbedaan dunia dulu dan sekarang adalah dulu organisasi itu terkotak kotak, namun bisnis hari ini adalah networking.

Ia pun berpesan jika mahasiwa setelah lulus malah berhenti belajar, itu berarti mereka sejatinya tidak pernah lulus.

"Karena untuk bisa survive kita sama sekali tidak boleh berhenti belajar dengan kehidupan yang akan dan sedang dihadapi," tukasnya.

Sementara sebagai pengelola pendidikan bisnis di Universitas Brawijaya, Ketua Program Studi Administrasi Bisnis FIA UB, Dr Wilopo, MAB, menyebutkan bahwa materi yang disampaikan Armand Hartono sangat relevan dengan kurikulum yang sedang dikembangkan di program studinya. Terutama tentang fakta bahwa di luaran sana terdapat gap antara dunia pendidikan dengan dunia kerja nyata.

"Selama beberapa tahun belakangan ini kami berupaya menggabungkan kurikulum di program studi kami dengan perkembangan terbaru dan kebutuhan dunia kerja saat ini. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat langsung mempraktikkan apa yang dipelajari di kampus di dunia profesional," ujarnya.

Salah satu peserta, Wahyu Lia Nurrohmah turut memberikan pendapatnya tentang seminar X-Fest ini. Menurutnya acara yang digelar selama 3 hari ini sangat menginspirasi.

"Selain karena pembicara pembicara yang dihadirkan yang sangat ahli dalam bidangnya dan mampu memotivasi para audiens, seperti pak Armand ini. Yang pasti kalau materi dan pematerinya kayak gini tidak membosankan, apalagi  banyak hadiah dan kupon yang dibagikan," ucap mahasiswa FIA UB angkatan 2013 itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES