Kopi TIMES Sumpah Pemuda

"Momentum Daya Ungkit Perubahan Menuju Kemajuan Bangsa"

Jumat, 28 Oktober 2016 - 09:25 | 81.39k
Ketua Umum HMI Cabang Malang, Harianto
Ketua Umum HMI Cabang Malang, Harianto
FOKUS

Sumpah Pemuda

TIMESINDONESIA, MALANGSOEMPAH Pemoeda atau Sumpah pemuda merupakan salah satu peristiwa bersejarah bangsa Indonesia yang sangat penting dalam tahapannya menuju kemerdekaan Indonesia dari kekuasaan kolonialisme.

Kolonialisme yang berkepanjangan dan telah mencerabut harkat dan martabat bangsa Indonesia yang kemudian membangkitkan kesadaran bangsa untuk bersatu, berjuang dan melawan.

Sumpah pemuda dalam sejarahnya, setelah beberapa kali melakukan rangkaian konsolidasi sebelumnya pada tanggal 28 oktober tahun 1928 Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.

Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. Hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia tersebut hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Spirit yang tumbuh secara kolektif dikalangan pemuda dari berbagai daerah pada waktu itu akan sebuah kemerdekaan, persatuan, kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran dalam kehidupan berbangsa, mampu merubah keyakinan dan cara pandang perjuangan menuju kemerdekaan di tahun-tahun selanjutnya.

Benang merah perjuang menuju kemenangan ditemukan oleh kelompok pemuda tersebut dalam wujud cita-cita akan "Tumpah darah satu, tanah air Indonesia", "Bangsa satu, bangsa Indonesia", dan "bahasa persatuan, bahasa Indonesia".

Kepedulian pemuda akan nasib bangsa pada saat itu telah mampu melampaui zamannya hingga melahirkan momentum-momentum lainnya dikemudian hari.

Kolektivitas dari semangat sumpah pemuda telah membuktikan bahwa ketika pemuda telah sanggup mendifinisikan dirinya ditengah kehidupan berbangsa serta memahami peran dan fungsinya dalam mencipta perubahan, maka sejarah dengan sendirinya akan berjalan menuju cita-cita.

Setelah 88 tahun yang lalu, kini peristiwa sumpah pemuda  hadir dengan kondisi yang berbeda disegala dimensi kehidupan. Kondisi dimana instrumen dan sistem Negara sudah terbentuk, ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesatnya, jumlah penduduk sudah mencapai 4 kali lipat lebih dibanding tahun 1930 yang masih berjumlah sekitar 60,7 juta penduduk, bangunan-bangunan dan infrastruktur lainnya terus bertambah dan lain-lainnya.

Tugas pemuda Indonesia hari ini tentu adalah membangkitkan kembali sekaligus menjaga api semangat sumpah pemuda dalam bentuk yang sesuai dengan tantangan bangsa. Kita sebagai pemuda harus sanggup mendefinisikan kembali secara kolektif tantangan dan kebutuhan bangsa saat ini hingga kemudian dijadikan benang merah menentukan perubahan menuju cita-cita bangsa.

Refleksi akan kewajiban sebagai elemen bangsa dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, serta mempertinggi derajat dan martabat bangsa yang telah diperjuangkan dengan sangat gigih oleh founding fathers dan kemudian diwariskan kepada generasi kita saat ini harus terbangun dalam bentuk kesadaran utuh dalam diri generasi muda.

Sumpah pemuda yang merupakan rangkaian tak terpisahkan menuju lahirnya kemerdekaan Negara Indonesia, yang kemudian dalam pembukaan UUD 45 menegaskan tujuan bangsa Indonesia yaitu; melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan tersebut harus terinternalisasi dalam diri setiap elemen bangsa khususnya para pemuda dengan melihat realitas perkembangan bangsa saat ini, kemudian dijadikan tolak ukur untuk membangun kembali spirit kepedulian terhadap nasib bangsa kini dan masa mendatang.

Maka hal pertama dan utama bagi kita generasi muda yang harus dilakukan adalah menancapkan dengan sangat kuat spirit kepedulian akan nasib bangsa dalam diri. Kepedulian menjadi hal utama dalam merawat bangsa, karena tanpa kepedulian bangsa ini akan dikendalikan pula oleh kelompok-kelompok yang tidak peduli akan nasib bangsa. 

Kedua Mengorganisir kekuatan pemuda. Secara demografis saat ini potensi penduduk angkatan kerja sangat tinggi dengan jumlah menurut data indonesia-investments sekitar 66,5% usia produktif (15-64 tahun) dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Praktis harapan masa depan bangsa Indonesia bertumpu pada besaran jumlah usia produktif ini dan bagaimana cara pemuda saat ini mengorganisir diri. Jika proses organisir ini berjalan dengan didalamnya terdapat spirit kuat akan kepedulian nasib bangsa dan dijadikan sebagai energi dalam melakukan aktivitas-aktivitas organisasi yang terarah dan terdidik, maka harapan masa depan bangsa masih terjaga dengan baik. 

Ketigamembangun etos kerja dikalangan pemuda. Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil.

Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi (Usman Pelly, 1992:12).

Pembangunan etos kerja yang kemudian membudaya secara massif dalam diri generasi muda, secara perlahan sesungguhnya kita sedang membangun Indonesia yang berbudaya yang memiliki etos kerja tinggi sebagai penyokong kemajuan masa depan bangsa.

Melihat apa yang terjadi dalam perjalanan bangsa Indonesia saat ini, kita sebagai pemuda Indonesia harus terus berbuat dan memerankan diri dengan sebaik mungkin dalam setiap lini kehidupan berbangsa. Berbuat dan berperan yang bertujuan mewujudkan kontribusi positif terhadap bangsa dan upaya menjaga warisan perjuangan para pendahulu bangsa. Selamat Hari Soempah Pemoeda, Maju terus Pemuda Indonesia! (*)

Oleh: Harianto, Ketua umum HMI cabang Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES