TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kulit biji kopi lebih sering menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan. Namun bagi pegiat kopi asal Sidoarjo, Lia Zen, kulit biji kopi ini bisa dimanfaatkan dan memiliki daya jual yang tinggi. Dalam festival kopi Lego yang diadakan di Desa Gombengsari, Banyuwangi, Lia memperkenalkan pengolahan Cascara (kulit yang sudah dipisahkan dari biji kopi).
"Selama ini biasanya kulit buah kopi yang dibuang begitu saja. Padahal kalau diolah dan dimanfaatkan bisa memiliki daya jual yang tinggi. Apalagi penjualan Cascara ini prospeknya cukup bagus ke depannya," kata Lia seperti dilansir dari detik.com, Jumat (28/10/2016).
Dalam kesempatan itu Lia juga menjelaskan cara membuat Cascara. Pembuatannya cukup sederhana, setelah kulit buah kopi dipisahkan dengan biji kopinya, dilakukan perendaman untuk memilah kulit yang bisa diolah. Lia menyarankan sebaiknya Cascara dihasilkan dari biji kopi yang dipetik merah. Kalau dipetik ketika masih hijau atau kuning Cascaranya juga jadi tidak maksimal.
"Nanti otomatis setelah direndam air, kulit yang naik ke atas itu enggak bisa dipakai. Kita ambil yang tenggelam," ungkap Lia.
Setelah dilakukan pemilahan, kulit buah kopi yang berwarna merah dijemur di bawah sinar matahari dan mendapatkan udara langsung dari bawah dan atas. Penjemuran dilakukan hingga kulit buah kopi menjadi kering.
Untuk menikmati Cascara, caranya diseduh seperti membuat teh pada umumnya. Campurkan 300 mililiter air panas ditambah 7 gram Cascara.
"Rasanya mirip dengan rosela ada rasa asam, hanya Cascara memiliki taste yang berbeda. Tidak perlu ditambahkan gula untuk menikmatinya," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Siska Febrina |
