Indonesia Positif Sumpah Pemuda

Peringati Sumpah Pemuda, Istana Gelar 'Nusantara Berdendang'

Kamis, 27 Oktober 2016 - 22:39 | 253.67k
Istana Merdeka Jakarta. (Foto: VOA Indonesia)
Istana Merdeka Jakarta. (Foto: VOA Indonesia)
FOKUS

Sumpah Pemuda

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peringatan 88 Tahun Sumpah Pemuda tahun 2016 ini akan dilaksanakan dengan pergelaran seni dan budaya, bertitel “Nusantara Berdendang”.

Acara ini yang akan dilaksanakan tepat pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2016 pukul 19.00 WIB di halaman Istana Merdeka ini akan melibatkan ratusan pengisi acara akan dikemas secara kreatif dan mencerminkan keragaman budaya, wilayah, dan tradisi yang terangkum dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Darmansjah Djumala, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan menampilkan pertunjukkan seni budaya dari berbagai suku dan etnis di Indonesia.

"Dengan tampilan seni budaya yang beragam tersebut, diharapkan kita menyadari bahwa ketika merayakan Sumpah Pemuda, kita juga merayakan dan menghargai keberagaman, sebuah jati diri bangsa Indonesia," kata Kasetpres.

Perhelatan “Nusantara Berdendang” terdiri dari dua bagian utama yaitu Napak Tilas Sumpah Pemuda dan Pentas Kebudayaan. Dalam acara Napak Tilas, akan diisi dengan "Konser Indonesia Raya" yang dilakukan oleh 88 orang anggota orkestra dan paduan suara.

Dalam acara ini akan dibacakan naskah Sumpah Pemuda oleh peraih medali emas cabang Bulutangkis Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Presiden Joko Widodo juga direncanakan akan menyampaikan pernyataan tentang komitmen berbangsa yang berbudaya (Pernyataan Budaya).

Sementara itu, untuk pertunjukan sejumlah tarian dan kesenian akan dibagi di tiga panggung, Panggung Kebangsaan, Panggung Bahasa, dan Panggung Tanah Air.

Prosesi awal yang juga sebagai penyambutan tamu dan undangan akan dimulai dengan iring-iringan tanjidor, Ondel-Ondel, dan Karnaval Lurik Payung. Sedangkan dalam acara pentas kesenian, akan ditampilkan berbagai pertunjukkan yang mewakili wilayah budaya Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, wilayah perbatasan dan Masyarakat Bahari.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam rilisnya menyebutkan bahwa pergelaran ini terbuka bagi masyarakat yang ingin menyaksikannya dan tidak dipungut biaya. Hal ini sesuai dengan komitmen Istana yang ingin dekat dengan rakyat.

"Istana akan terus berusaha untuk semakin mendekatkan kehidupan Istana kepada rakyat," ujar Kasetpres.

Adapun pertunjukan budaya dalam pagelaran tersebut antara lain:

1 .Tanjidor, ondel-ondel dan tari topeng betawi dari DKI jakarta.                                        
2. Gandrung dan Kuntulan dari Banyuwangi                        
3.Wayang Ajen dalang Ki Wawan                                         
4. Tari Piring dan musik Calempong dari ISI padang panjang                                      
5. Tari Tu'a Reto Lou dan Musik Sasando dari NTT      
6. Tari Hudog dari Kalimantan Timur                      
7. Tari Pa'jaga Makkunrae - Sulawesi Selatan                        
8. Tari Topeng Ireng dari Boyolali                                        
9. Tari Mambri - Papua               
10.Kolaburasi Tari kecak Bali dan Ratoe Aceh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : setneg.go.id

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES