TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bank Dunia mengumumkan daftar rating ease of doing business atau kemudahan berusaha di mana peringkat Indonesia naik signifikan dari sebelumnya 109 menjadi 91 dari 189 negara. Meski demikian, Presiden Joko Widodo masih belum puas dengan capaian tersebut.
"Sekali lagi Bapak Presiden tetap belum puas, sehingga ditugaskan kepada Pak Menko (Perekonomian) untuk menyampaikan ini sekaligus untuk melakukan beberapa perbaikan," tegas Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
Menurut Pramono, presiden tetap mengapresiasi perbaikan peringkat itu. Namun presiden mendesak Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan menteri terkait untuk lebih memperbaiki hal ini karena belum mencapai target yang diinginkan.
Menko Perekonomian, Darmin Nasution menambahkan jika Indonesia termasuk yang paling tinggi di antara 10 negara top performer. Bahkan di antara negara ASEAN, performa Indonesia adalah yang terbaik dibanding misalnya Malaysia yang turun 5 level, Singapura turun satu level, Thailand naik 3 level dan Vietnam yang naik 8 level.
Kemajuan ini mencerminkan jika Bank Dunia mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia menciptakan iklim usaha yang lebih kompetitif dengan mempermudah proses untuk memulai dan menjalankan usaha. Pencapaian itu sendiri dihasilkan oleh perbaikan di 7 dari 10 indikator yang ada yakni:
- Indikator starting a business atau memulai usaha
- Indikator registrasi properti
- Indikator untuk perolehan sambungan listrik
- Indikator dalam pembayaran pajak-pajak
- Indikator untuk memperoleh kredit
- Indikator dalam perdagangan lintas batas
- Indikator dalam penegakan kontrak (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Khoirul Anwar |
| Publisher | : Dhian Mega |
| Sumber | : Setkab |
