Peristiwa Daerah

Band Antrabez Berkarya di Dalam Lapas Kerobokan

Kamis, 27 Oktober 2016 - 06:42 | 197.76k
Launching Album Antrabez di Lapas Kerobokan Bali, Rabu (26/10/2016) Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Launching Album Antrabez di Lapas Kerobokan Bali, Rabu (26/10/2016) Foto Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Lapas Kerobokan Bali yang selama ini dikenal dengan narapidanya yang beringas dan sering membuat kekacauan ternyata memiliki sisi lain yang belum banyak diketahui.

Di Lapas ini, muncul grup musik Band Anak Terali Besi (Antarabez) yang personelnya adalah para narapidana. Tidak hanya bermusik di dalam penjara, grup ini bahkan meluncurkan album perdananya yang berjudul "Saatnya Berubah" di aula Lapas Kerobakan, Rabu (26/10/2016). 

Kepala Lapas Slamet Prihantara mengatakan bahwa terbentuknya band ini mencoba membangkitkan talenta dan kreativitas para warga binaan. Di Lapas Kerobokan, kata Slamet ada Program Sanggar Seni Semotan yang menjadi wadah membina talenta para warga binaan.

"Warga Lapas Kerobokan adalah miniatur kecil dari masyarakat di luar sana, dan kami sebagai pembimbing dan pendidik mencoba membangkitkan talenta dan kreativitas mereka, jika nanti bebas mereka bisa mandiri dan tidak melanggar hukum lagi," ungkapnya pada TIMES Indonesia.

Sebelum meluncurkan album, Antrabez pernah manggung di luar lapas, termasuk pernah tampil disebuah event kebudayaan.

"Saya juga berterimakasih dukungan kawan-kawan diluar sana yang turut membantu. Awalnya saya menawarkan program dan meminta izin pada pimpina atasan saya untuk membuat band di Lapas Kerobokan, dan ternyata sangat diapreasi dengan baik," tambahnya Prihantara.

Sebagai band beranggotakan delapan narapidana, lirik-lirik lagu Antrabez dalam album ini mengandung pesan moral dan religius sesusai dengan tema yang mereka usung "Saatnya Berubah".

Itu terlihat dari 7 judul lagu dalam album perdana ini, seperti Semua tak Berharap, Syukuri ujianmu, Doa Ibu, Sudah Tiba Saatnya dan Terima Tobat Ini.

Untuk klip visualnya, sutradara berpengalaman Erick EST dipercaya untuk membuatnya, di mana seluruh pengambilan gambar dilakukan di Lapas Kerobokan hingga lebih bermakna mengabarkan makna sisi positif para narapidana.

"Bermula keinginan kita untuk damai di Lapas Kerobokan, maka kita mencoba menawarkan pada Kepala lapas untuk membuat Band Antrabez, dan itu sangat di dukung oleh beliau," ucap

Oktaf , salah satu gitaris Antrabez menceritakan, band ini terbentuk dengan harapan bisa menciptakan kedamaian di lapas. Lewat musik, Antrabez berharap bisa membawa perubahan positif bagi para narapidana.

"Sebenarnya ada enam lagu yang kita ciptakan, dan satu lagu itu ciptaan bapak kepala lapas, dan ada satu lagu berbahas Inggris itu sebagai bonus, dan kita juga turut dibantu oleh Roby Satria (Gitaris grup band Geisha) yang kebetulan satu sel dengan saya," ucap Oktaf.

Lebih jauh, Oktaf berharap lagunya dapat diterima baik oleh masyarakat luar,  dan menjadi motivasi bagi narapidana lain dan lapas lainnya yang ada di Indonesia

"Ini adalah awal dari semuanya,  dan semoga karya kita diterima oleh masyarakat, dan khususnya keluarga kami sebagai bukti bahwa kami ingin berubah lebih baik dan berguna bagi masyarakat." ungkap Oktaf penuh senyum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES