Peristiwa Daerah

DPRD: Jangan Ada Dokter Keluar Hanya Karena Fasilitas Minim

Rabu, 26 Oktober 2016 - 18:41 | 107.20k
Zainul Fauzan Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso. (Foto: Ahdari/TIMES Indonesia)
Zainul Fauzan Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso. (Foto: Ahdari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Keluarnya beberapa orang dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H Koesnadi kabupaten Bondowoso beberapa waktu lalu mendapat pembahasan khusus dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso.

Ketua Komisi IV Zainul Fauzan mengatakan, Rapat Kerja (Raker) yang digelar, Rabu (26/10/2016) di Graha Paripurna DPRD setempat sejatinya membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Namun diawal Raker tersebut membahas kondisi RSUD dr. H Koesnadi Bondowoso.

“Memang Raker hari ini membahas RAPBD. Tetapi karena perkembangan di RSUD ada pengunduran diri dari beberapa dokter spesialis, jadi kami bahas terlebih dahulu. Agar berita yang beredar tidak simpang siur,” katanya.

Fauzan mengatakan, persoalan disharmonisasi yang terjadi antara pihak menejemen dengan dokter sudah terjadi sejak lama dengan kasus yang sama, yaitu mengenai minimnya peralatan medis. Hal ini dipersoalkan oleh para dokter karena tidak memenuhi kebutuhan, terutama dokter spesialis.

“Tapi kami sudah menyarankan kepada pihak manajemen, bagaimana dalam proyeksi anggaran tahun 2017 ini lebih mendekati kepada kebutuhan alat-alat medis,” tuturnya.

Kemudian yang terjadi akhir-akhir ini, aku Fauzan, mengenai tunjangan. Tadi saat Raker juga dijelaskan bahwa tunjangan yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tahun 2016 disinyalir ada anggaran ganda yang bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

“Sehingga yang dari DAU dipending untuk dilakukan perubahan. Dan sudah diadakan perubahan diperubahan APBD tahun 2016, hanya saja pencairannya tidak bisa langsung. Karena perubahannya masih butuh proses, paling akhir bulan November sudah bisa dilakukan untuk tunjangan,” akunya.

Kalau dicairkan sebelumnya, lanjut Fuzan, akan menimbulkan kesan anggaran ganda sehingga demi menjaga hal tersebut diubah dalam perubahan APBD tahun anggaran 2016. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES