Peristiwa Daerah

Seks Bebas Pemicu Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Rabu, 26 Oktober 2016 - 13:33 | 81.73k
Peserta antusias mengikuti seminar kehamilan dini di Gresik. Rabu (26/10/2016).  (Foto: Mohammad Zaini/TIMES Indonesia)
Peserta antusias mengikuti seminar kehamilan dini di Gresik. Rabu (26/10/2016). (Foto: Mohammad Zaini/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Kehamilan yang tidak diinginkan  menjadi fenomena tak mengejutkan lagi, akibat semakin banyaknya perempuan muda yang mengalaminya. Entah karena hubungan seks bebas atau menjadi korban perkosaan.

Demikian disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Neng Esti Utami Joko Sulistyohadi saat membuka seminar pemberdayaan remaja untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan di Gedung Putri Mijil, Gresik, Jawa Timur, Rabu ( 26/10/2016).

Neng Esti mengajak para pelajar untuk lebih berhati-hati terutama saat berhadapan dengan internet agar tak terjebak dalam pergaulan bebas. “Semakin gencarnya media sosial, gadget serta minimnya informasi tentang seks, menjadi faktor lain yang mendorong seks bebas,” ungkap Neng Esti.

Sementara itu, nara sumber dari Rumah Sakit Ibnu Sina, Artiah, menekankan pada menjaga kebersihan organ reprodukisi pria dan wanita sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh berkaitan dengan proses reproduksi.

Adapun usia anak yang perlu mendapatkan ekstra perhatian menurut Artiah yaitu anak yang berusia 14 tahun keatas, karena usia ini rentan terhadap perkembangan lingkungan dalam pergaulan.

“Terkadang banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan mudah percaya rayuan gombal, kalau sudah terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, tinggal menangis dan meratapi nasib,” ungkapnya.

Seorang perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan kata Artiah berpotensi mengalami depresi, yang bukan hanya membahayakan dirinya, namun juga janin yang dikandungnya.

“Jangan lakukan perilaku seks bebas, karena dengan mencoba-coba melakukannnya maka hidup anda akan dihantui dengan kehamilan di luar nikah, HIV, penyakit kelamin dan aib keluarga,” pungkasnya.

Seminar Pemberdayaan Remaja untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan diikuti kader Dharma Wanita, pelajar jejang SLTP dan SLTA sebanyak 150 peserta. Karena topiknya sangat menarik bagi remaja, maka banyak para siswi berinteraktif dengan para nara sumber. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES