TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moelok mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak 169 juta lebih warga telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan survei, Indeks Kepuasan JKN saat ini mencapai 79,85 persen.
Hal itu disampaikan Menkes saat memberi sambutan pada Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Kemasyarakatan (Bakohumas), di Gedung Dr. J. Leimena, Jakarta, Selasa (25/10) siang.
Nila mengatakan, tantangan implementasi JKN saat ini adalah kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat. Itu terjadi karena faktor perilaku hidup.
“Perawatan inap yang paling banyak dengan perlindungan JKN, salah satunya adalah sakit jantung (sistem kardiovaskuler) berdasarkan data hingga Januari 2016,” jelas Nila.
Kebijakan penguatan layanan kesehatan yang menjadi agenda Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo (JK) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menurut Menkes, bisa dilakukan dengan pemerataan akses, peningkatan kualitas, dan penggunaan sistem rujukan.
“Rumah sakit terdiri dari rujukan nasional, provinsi, dan untuk perbatasan. Salah satu upaya meningkatkan kualitas adalah melakukan akreditasi kepada rumah sakit dan puskesmas,” terang Menkes.
Ia menyebutkan, salah satu program yang dikuatkan sekarang adalah program Nusantara Sehat yang penempatannya dilaksanakan di puskesmas seluruh Indonesia.
Sementara beberapa program Gerakan Masyarakat Sehat, menurut Menkes, yakni promosi kesehatan, perlindungan spesifik, diagnosa awal. “Pentahapan keluarga sehat dimulai tahun 2015 sampai 2019 dengan pencapaian target program hingga 8.610 puskesmas di 27 provinsi dan 149 kabupaten,” ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Publisher | : Ahmad Sukmana |