TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berpotensi dilanda bencana alam karena curah hujan tinggi. Tingginya curah hujan diperkirakan dimulai pada akhir Oktober dan November 2016, serta mengalami puncaknya pada Desember 2016 dan Januari 2017.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Mahmud Rizal mengatakan, berdasarkan data prakirakan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) intensitas hujan akan mencapai 200 sampai 500 milimeter terjadi di wilayah Jember.
“Ini yang perlu kita waspadai, khususnya potensi bencana tanah longsong dan banjir bandang,” katanya, di Jember, Selasa (25/10/2016).
Beberapa kecamatan rawan bencana itu, kata Rizal, diantaranya adalah Kecamatan Jelbuk, Arjasa, Sukorambi, Panti, Bangsalsari, Tanggul dan Kecamatan Sumberbaru.
Selain kecamatan yang berada di kaki Gunung Argopuro, Rizal melanjutkan, sejumlah kecamatan lainnya yang terletak di hulu sungai juga berpotensi dilanda bencana banjir karena luapan air sungai.
“Di wilayah Jember selatan, mulai dari Kecamatan Kencong hingga Kecamatan Tempurejo, juga berpotensi terkena banjir akibat luapan sungai. Dan wilayah-wilayah inilah yang menjadi prioritas pantauan kami,” ujarnya.
Menurut dia, BPBD telah memetakan tingkat kerawanan di masing-masing kecamatan di Jember yang berada di hilir tiga aliran sungai besar yakni hilir Sungai Tanggul, Sungai Bedadung dan Sungai Mayang.
“Daerah ini yang nantinya akan kami pantau selama 24 jam,” terangnya.
Oleh karenanya, dia juga berharap agar masyarakat mampu hidup harmoni bersama alam. Artinya, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana itu dapat mengenali potensi bencana yang ada, kemudian mampu meminimalisir kerugian akibat bencana tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
