Pabrik Pengolahan Limbah B3 akan Berdiri di Lamongan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) akan segera berdiri di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, seiring dengan banyaknya perusahaan yang telah bediri di Kota Soto. 

Perusahaan yang konsen terhadap pengolahan limbah beracun B3 tersebut bahkan disebut sudah melakukan pembebasan tanah di Desa Tlogoretno dan Desa Brengkok Kecamatan Brondong.

"Pembebasan lahan kalau tidak salah sudah, meski mungkin belum semua," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan (BPPM) Pemerintah Kabupaten Lamongan, Chairil Anwar, Selasa (25/10/2016). 

Informasi yang didapat menyebutkan, untuk pendirian pengelolaan limbah B3, tanah yang sudah dibebaskan sejauh ini seluas 50 hektar. Sesuai dengan izin prinsip yang diajukan ke BPMP Lamongan.

"Mereka sudah memegang izin prinsip untuk melakukan pembebasan lahan di wilayah itu," terangnya. 

Lebih lanjut, Chairil menjelaskan pabrik yang sebelumnya juga sudah beridiri di Bogor ini, sudah mengantongi izin prinsip sejak 6 Agustus 2015 silam untuk mendirikan pabrik pengolahan limbah berbahaya dan beracun di wilayah Pantura. 

"Izin prinsipnya berlaku selama 3 tahun," jelas Chairil. Meski izin prinsip tersebut berlaku selama 3 tahun ke depan, namun belum sampai habis, informasinya pembebasan lahannya sudah selesai meski belum kesemuanya tuntas. 

Chairil menyebut, pabrik pengolahan limbah B3 ini, sesuai dengan letak lahan yang dibebaskan, berdiri di dekat laut. "Perusahaan ini belum mengajukan izin untuk memulai membangun," akunya. Ia pun belum mengetahui nilai investasinya. 

Chairil menambahkan, pabrik ini akan menjadi satu-satunya pabrik pengelolah limbah di wilayah Pantura dan ke dua di Jawa Timur, setelah pabrik pengelolaan limbah di wilayah Mojokerto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement