Indonesia Positif

Banggakan Keragaman Indonesia, Menkominfo Dorong Peran Aktif Media

Senin, 24 Oktober 2016 - 20:03 | 33.43k
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara (Foto: rri)
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara (Foto: rri)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara memaparkan jika kondisi Indonesia begitu beragam, dari aspek keragaman bangsa dan luasan wilayah. Dan hal itu dianggap sebagai sebuah keuntungan tersendiri jika didukung peran aktif media.

Hal itu disampaikannya saat membuka Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) General Assembly ke-53 di Nusa Dua  Bali, Senin (24/10/2016).

"Indonesia adalah bangsa beragaman. Ada lebih dari 250 juta penduduk Indonesia, membuat kita bangsa terpadat keempat di dunia. Kami memiliki lebih dari 300 kelompok etnis, yang berbicara lebih dari 740 bahasa. Kami adalah sebuah kepulauan dari 17.000 pulau, hanya 6.000 yang dihuni. Kami memiliki daratan yang menyebar selebar benua Eropa," terangnya.

Tak hanya itu, Menkominfo pun menyebut jika masyarakat Indonesia diuntungkan dengan keragaman media di tanah air. Salah satunya, televisi penyiaran publik yakni Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang memiliki 24 stasiun lokal dan 376 stasiun relay. Juga ada 847 stasiun TV milik swasta yang 10 di antaranya berjaringan dan sisanya adalah televisi lokal

 "Indonesia  juga memiliki satu radio publik dikenal sebagai Radio Republik Indonesia (RRI) dengan 92 stasiun lokal dan 148 stasiun relay. Ada sekitar 1.165 stasiun radio lokal. Dari angka-angka di atas, itu adalah keuntungan besar bagi Rakyat Indonesia," imbuhnya.
 
 Menkominfo meyakini hal itu bisa jadi sebuah keuntungan besar yang bisa dimaksimalkan dengan peran aktif media sebagai salah satu penggerak dinamika demokrasi dan globalisasi di Indonesia. Apalagi saat ini, globalisme harusnya bersifat inklusif bukan ekslusif yang menekankan pada keanekaragaman, bukan keseragaman.
 
 "Ini harus bersatu dari pada membagi. Ini juga harus diarahkan untuk mengatasi tantangan global umum dari pada diarahkan pada kelompok tertentu negara. Tentunya harus kerjasama dari pada konfrontasi. Selain modernisasi, pembangunan, masyarakat terbuka, konektivitas, demokrasi harus menjadi faktor penggerak yang mengubah wajah media," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Kemenkominfo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES