Peristiwa Daerah

Pipa Gas Lapindo Bocor, Ini Kronologisnya

Senin, 24 Oktober 2016 - 11:41 | 68.12k
Pipa Gas PT Lapindo Brantas Inc. (Foto: Mulya Andika/TIMES Indonesia)
Pipa Gas PT Lapindo Brantas Inc. (Foto: Mulya Andika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – PT Lapindo Brantas Inc memastikan kebocoran pipa gas di sumur TGA 5 di Desa Kalidawir, Tanggulangin, Sidoarjo yang terjadi pada Jumat (15 /10/2016) lalu sudah bisa dihentikan.

Vice President  Operation PT Lapindo Brantas Inc, Harsa Harjana menjelaskan kronologi bocornya pipa gas terjadi pada Jumat (15 /10/2016) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kebocoran diketahui pertama kali oleh Marsam, warga Kalidawir yang saat itu melihat ada buble dan air yang keluar (muncrat) bersama lumpur dari sungai.

"Pipa yang bocor itu ada di dasar sungai, makanya muncul buble dan muncratan air bersama endut (lumpur) dari dasar sungai yang terbawa gas yang mencari jalan keluar," terangnya kepada wartawan, Senin (24/10/2016).

pipa-gas-lapindoKaWpX.jpg

Mendapat laporan itu, imbuh Harsa , langsung di respon oleh Chusnul Maab selaku Operator Produksi Lapindo Brantas yang saat itu langsung melakukan pengecekan tekanan sumur di TGA 5. Setelah dilakukan pengecekan dan data yang ada di Gas Flow Computer memang terlihat tekanan gas yang drop, yang mengindikasikan adanya kebocoran pipa gas.

Mengetahui hal tersebut maka langsung dilakukan shut-in (mematikan sumur secara manual) disumur TGA 5.

"Mengetahui hal itu kami lakukan Shut-in dan tidak sampai 30 menit, aliran gas  sudah bisa dihentikan untuk meminimalkan dampak dan resikonya. Dan sekitar pukul 23.00 buble dan air bercampur endut yang keluar sudah bisa berhenti," ucapnya.

Harsa juga mengucapkan terima kasih kepada Marsam yang saat itu langsung tanggap melapor kebocoran gas itu sehingga kebocoran pipa bisa segera tertangani.

"Ini menunjukkan komunikasi antara Lapindo dan warga telah terjalin baik,” ucapnya.

Lebih jauh saat terjadi bocornya pipa gas, Papar Hasta, Lapindo Brantas Inc  sedang mengirimkan gas sebesar 10 MMcsf sesuai permintaan Pertagas Niaga. Harusnya saat itu tekanan 570 psig, tetapi di layar tekanan komputer terlihat tinggal 278 psig.

"Melihat tekanan itu, tingkat kebocoran bisa kami katakan bocor alus (halus), jadi kebocoran tersebut tidak langsung berpengaruh pada safety valve di sumur TGA 5 sehingga tidak terjadi shutdown otomatis,” katanya.

Sementara itu Kepala Desa Kalidawir, M Anas saat dihubungi TIMES Indonesia, meminta agar pihak Lapindo Brantas Inc segera melakukan perbaikan pipa yang bocor. Alasannya pipa itu sangat vital untuk mengalirkan gas. 

"Pipa ini kan sudah rusak, maka harusnya diganti dengan pipa baru. Saya berharap Lapindo memasang pipa gas yang baru itu di atas permukaan sungai atau melintas di daratan dan tidak dipasang atau terendam di dalam air lagi," pintanya.

Perbaikan pipa jika tidak segera dilakukan, tegas Anas, maka akan menambah keresahan warga, karena warga sudah lama  menunggu aliran gas in, dan jangan sampai harapan gas in ini terganggu oleh kebocoran pipa.

"Kami sebagai warga minta segera adanya perbaikan dan pipanya diganti yang baru serta melintas di lokasi aman. Mudah-mudahan gas ini juga segera direalisasikan dan tidak tertunda lagi," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES