Indonesia Positif

Mahasiswa Baru UNISLA Digembleng Wawasan Kebangsaan

Senin, 24 Oktober 2016 - 11:27 | 223.89k
Mahasiswa baru UNISLA mendapat gemblengan wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di gedung utama lantai IV, Sabtu (22/10/2016). (Foto : Khoiroh Ummu R/TIMES Indonesia)
Mahasiswa baru UNISLA mendapat gemblengan wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di gedung utama lantai IV, Sabtu (22/10/2016). (Foto : Khoiroh Ummu R/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Universitas Islam Lamongan (UNISLA) untuk pertama kalinya mengadakan sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara pada kegiatan OPSPEK UNISLA 2016.

Sosialisasi hasil kerjasama Resimen Mahasiswa UNISLA dengan Kodim 0812 Lamongan diikuti sebanyak 1.235 mahasiswa baru yang dilaksanakan pada tanggal 2, 9, 16, dan 22 Oktober 2016 dengan tema "Terciptanya Kedisiplinan akan Pentingnya Bela Negara di Lingkungan Universitas Islam Lamongan".

Diantara pemateri yang ambil bagian, adalah Kolonel Kav. Gathut Setyo Utomo, dan Letnan Kolonel Inf. Sutrisno Pujiono, dalam materi “Wawasan Kebangsaan". Dalam kesempatan ini, Mayor Inf. Wiyono, dan Kapten Arh G.N Putu Ardana, memberikan materi "Bela Negara.

Selain itu, ribuan mahasiswa baru juga diberi materi "Keaswajaan dan Deradikalisasi" oleh H. Agus Salim dan H. Bambang Eko Muldjono, yang memberikan materi "Menuju Indonesia Emas". 

Komandan Kodim Lamongan Letnan Kolonel Inf. Sutrisno Pujiono mengatakan, wawasan kebangsaan bertujuan untuk mendidik atau memberikan pengetahuan tentang watak, karakter kepada mahasiswa baru mengenai nasionalisme.

"Agar mereka (generasi muda, red) dapat lebih berkarakter dan lebih cinta kepada bangsa serta menjadi kekuatan untuk bisa mempertahankan Negara Indonesia," jelasnya. 

Sutrisno mengharapkan, para mahasiswa akan menjadi benteng ketahanan atau kekuatan tanah air terhadap segala gangguan yang datang dari luar, seperti radikalisme, ISIS, dan globalisasi.

"Jika kita tidak memiliki karakter dan kemudian hanya mengikuti alur saja, itu tandanya kita tidak punya jati diri bangsa," tuturnya.

Selain wawasan dalam berpikir, sambung Sutrisno, pemuda juga harus memiliki wawasan dalam berdisiplin. "Hal itu tidak hanya dilakukan sekali jika ingin tetap kuat kedisiplinannya," ucapnya.

Maka dari itu, kata dia, diperlukan juga latihan untuk melatih dan meningkatkan kedisiplinan. "Karena yang diseringkan akan menjadi biasa dan yang dijarangkan akan menjadi hilang," pesan Sutrisno.

Apabila sudah dilatih, tambah Sutrisno, wawasan kebangasaan pelajar tidak akan terjadi penurunan, namun tentunya ada yang wajib mendidik dan membimbing mereka. 

Ia pun berpesan, para generasi muda harus bisa mempertahankan rasa nasionalisme yang sudah tertanam supaya tidak pernah hilang rasa cinta tanah air dalam dirinya. 

"Generasi muda harus bisa menjaga diri, pandai bergaul, pintar dalam memilih teman agar tidak terpengaruh hal negatif, dan harus memiliki tujuan hidup. Karena mahasiswa adalah pelajar, jadi mereka harus berprestasi dan menjaga nama baik almamater,” imbuhnya. 

Kegiatan sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara yang berakhir Sabtu (22/10/2016) para mahasiswa berkesempatan mendengarkan materi yang disampaikan Rektor UNISLA, Bambang Eko Muldjono.

Menurut Bambang Eko Indonesia merupakan ladang emas terbesar di dunia. "Sebagai Generasi muda Indonesia perlu bagi kita untuk mengubah paradox tentang Indonesia," ujarnya. 

Sebab, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, wilayah yang luas dan penduduknya kuat serta indah dalam potensi. “Selain untuk menikmati kekayaan dan keindahan alamnya, kita juga harus bisa mengelolahnya dengan baik,” tuturnya. 

Ia menambahkah, kesenjangan lapangan pekerjaan di Indonesia semestinya dihindari karena akan mengakibatkan kesenjangan antara miskin dan kaya. "Sehingga dapat menghambat daya saing nasional," terangnya.

Sosialisasi ini juga dilengkapi dengan prosesi penyulutan api unggun dan renungan malam pada pukul 20.00 WIB. Sebanyak 1080 mahasiswa baru mengikuti prosesi dengan hikmahikma. Renungan malam membuat sebagian mahasiswa menangis tersedu-sedu karena diingatkan oleh ayah-ibunya.

"Pendidikan wawasan kebangsaan ini sangat bagus untuk diberikan kepada mahasiswa. Kita bisa mengetahui lebih besar tentang Negara kita sendiri, hakekat Pancasila, UUD 1945 dan NKRI,".ujar Andre, salah satu mahasiswa baru UNISLA. 

Menurutnya, dari keempat pilar tersebut dapat dijadikan bekal untuk membangun masyarakat Indonesia menjadi lebih baik. "Kita menjadi lebih disiplin dan save akan lingkungan. Harapan saya, agara mahasiswa baru UNISLA lebih bisa disiplin lagi dan siap dalam mengahadapi perubahan-perubahan yang ada di lingkungan Indonesia,” tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES