Peristiwa Daerah

Jerinx Dan Marjinal Kobarkan Semangat untuk Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Senin, 24 Oktober 2016 - 03:16 | 305.73k
Band Asal Jakarta Marjinal Meriahkan Konser Mini Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Minggu 23 Oktober 2016.(Foto: Khadafi/Times Indonesia)
Band Asal Jakarta Marjinal Meriahkan Konser Mini Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Minggu 23 Oktober 2016.(Foto: Khadafi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Pada Minggu (23/10/2016) malam, Desa Adat Kepaon dan Desa Adat Pemogan menyelanggarakan konser mini, di Wantilan Sari Wisata Budaya Barong dan Kris Dance. Konser itu sebuah bentuk perlawanan terhadap reklamasi Teluk Benoa. 

Untuk itu, para aktivis ForBALI dan musisi yang sudah tenar turut mendukung aksi penolakan reklamasi yang sudah tiga tahun berjalan dan dilakukan penopakan oleh warga setempat.

Konser mini itu juga dihadiri delapan ratus lebih para masyarakat dari beberapa daerah di sekitar untuk ikut menyurakan perlawan pada reklamasi

Selain itu, konser ini juga dihadiri Drummer Superman Is Dead (SID), Jerinx dan Band ternama asal ibu kota yang beraliran punk Marjinal dan beberapa Band lokal yang datang untuk memberikan support mengobarkan api perlawanan untuk membatalkan reklamasi Teluk Benoa. 

"Perlawanan tidak harus turun ke jalan, bikin acara musik dan acara seni itu juga sebuah bentuk perlawanan, dan perlawanan kita itu lewat seni," aku Jerinx pada TIMES Indonesia, Minggu (23/10/2016) malam.

Namun, Drummer SID yang nyentrik ini juga menjelaskan bahwa acara konser seperti ini sangat bagus, dan berani. Karena menurutnya, membuat acara seperti ini banyak tekanan dari atas. 

"Saya sangat respeck dengan para panitia disini karena mereka berani, karena orang-orang diatas itu kan banyak kaum pro reklamasi," imbuhnya

Jerinx juga mengharapkan acara seperti ini banyak dilakukan oleh Desa adat lainnya di Bali, sebagai bentuk solidaritas menolak reklamasi Teluk Benoa yang dampaknya nanti sangat merugikan alam Bali dan tatanan budaya dan sosial di Bali.

"Semakin banyak Desa adat di Bali melakukan acara konser seperti ini, semakin banyak nantinya untuk menolak reklamasi di Bali," jelasnya.

Sementara itu, Band asal Jakarta Marjinal, yang selama ini konsisten menyuarakan ketidak adilan atau kesewanang-wenangan para oknum pejabat pemerintah, dengan lagunya yang menarik membuat masyarakat lebih kritis. Mereka datang jauh-jauh datang dari Jakarta untuk turut serta menolak reklamasi di Bali. 

"Seseungguhnya saya menyurakan tolak reklamasi di Bali, bukan hanya di Indonesia saja. Saat saya konser di Jerman saya juga menyuarakan tolak reklamasi," ujar Mike Vocalis Marjinal ini. 

Mike juga menjelaskan saat konser di beberapa negara di Eropa tentang tidak perlunya reklamasi di Indonesia, khusunya di Bali. Karena menurutnya, masyarakat Eropa di satu sisi sangat butuh reklamasi, karena negaranya tidak sebesar Indonesia. 

"Mereka butuh penjelasan yang signifikan. Di satu sisi reklamasi bagi masyarakat Eropa itu suatu kebutuhan. Tapi kalau Indonesia itu besar, kita punya daratan yang begitu luas, panjang pantai yang juga luas. Seharusnya kita sudah tak perlu bicara reklamasi," tegasnya.

Mike juga mengajak untuk lebih menjaga alam dan tidak merusak alam hanya untuk keuntungan atau kepentingan segilitir orang. 

"Ayo kita berjuang membatalkan reklamasi, kita hidup, kita tumbuh, kita berdiri ditempat saat ini kita pijak sebagai ibu kita. Dan ayo kita sama-sama berbakti kepada bangsa ini," ajak Mike penuh semangat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES