Peristiwa Daerah

Warga Bali Gelar Konser Mini Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Senin, 24 Oktober 2016 - 01:25 | 88.24k
Desa Adat Kepaon dan Pamogan Mengadakan Konser Mini Demi Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Minggu 23 Oktober 2016.(Foto: Khadafi/Times Indonesia)
Desa Adat Kepaon dan Pamogan Mengadakan Konser Mini Demi Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Minggu 23 Oktober 2016.(Foto: Khadafi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Dua Desa yang berdampingan, Desa adat Kepaon dan Pemogan, Denpasar, yang berada tepat di pesisir teluk benoa, sengaja menyelenggarakan konser mini di Wantilan Sari Budaya Barong dan Kris Dance sebagai bentuk perlawanan menolak reklamasi.

Selain itu, reklamasi Teluk Benoa jika terjadi akan berdampak buruk pada dua desa tersebut. Karenanya, perlawanan dilakukan dengan mengadakan konser mini dan juga disertai dengan melakukan orasi dari dua Bendesa Adat Kepaon dan Pemogan. 

Dalam oransinya, Kepala Desa Dinas Pamogan, I Nyoman Gede Wiriyanata mengatakan, bahwa Desa Pamogan sudah semenjak tahun 2014 menolak pengurugan Teluk Benoa. Menurutnya, hal tersebut sudah dibicarakan dan masyarakat setempat dan banyak pihak.

"Tujuh belas dusun di Desa Pamogan menolak tegas reklamasi Teluk Benoa. Karena desa kami berada paling hilir, dan juga banyak Pura sakral yang berada di desa kita. Jika reklamasi terjadi jelas akan berdampak buruk bagi perkembangan budaya dan sosial, terutama rusaknya alam," ungkapnya dalam orasinya, di Wantilan dengan disambut kepalan tangan diangkat keatas oleh para ratusan For Bali sambil berteriak dengan latang Tolak Reklamasi. 

Hal senada juga disampaikan Bendesa Adat Desa Kepaon, Ida Bagus Suteja. Dalam orasinya diatas Wantilan dia menyampaikan bahwa perjuangan menolak reklamasi tidak boleh berhenti dan terus semangat melakukan perlawanan. 

"Sudah tiga tahun berjalan kita tetap teguh menolak reklamasi Teluk Benoa. Kita tidak boleh berhenti, karena ini demi kepentiangan kita, dan kita wariskan pada anak cucu alam yang baik, bukan alam yang rusak. Dan semoga suara kita disimak oleh pemerintah," tegas Ida Bagus.

Sementara, Wayan Wedarma yang lebih dikenal Lenduk, selaku Ketua Panitia tolak reklamasi Desa Adat Kepaon dan Pamogan menegaskan bahwa adanya acara tersebut juga menepis berita yang selama ini beredar di masyarakat bahwa dua desa ini setuju dengan reklamasi. 

"Adanya acara ini juga kita menepis berita bohong yang beredar di masyarakat sekitar. Karena selama ini ada orang-orang yang mengaku bahwa ia tokoh di dua Desa ini, maka dari itu kita adakan sesi orasi Ketua Bendesa adat agar masyarakat tahu siapa sebenarnya Bendesa Adat Kepaon," tambahnya kepada TIMES Indonesia, usai acara, Minggu (23/10/2016).

Selain itu, Wedarma juga menjelaskan bahwa kedepannya akan juga ada aksi-aksi lain demi menjaga Teluk Benoa. 

"Kita bersama masyarakat Desa Adat Kepaon dan Pamogan akan melakukan bersih-bersih Mangrove agar lebih terawat dan selain itu melakukan aksi sosial seperti memberikan donasi pada orang terkena musibah atau yang tak mampu," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES