Peristiwa Daerah Hari Santri Nasional 2016

Bupati Pamekasan Apresiasi Kekompakan Peringatan HSN

Sabtu, 22 Oktober 2016 - 18:11 | 84.03k
Pelepasan balon ke udara oleh Bupati Pamekasan, Achmad Syafii didampingi Rois Syuriah dan Ketua PCNU Pamekasan dalam kegiatan apel dan kiran Hari Santri Nasional (HSN) 2016.(Foto:Putera Khafi/TIMES Indonesia)
Pelepasan balon ke udara oleh Bupati Pamekasan, Achmad Syafii didampingi Rois Syuriah dan Ketua PCNU Pamekasan dalam kegiatan apel dan kiran Hari Santri Nasional (HSN) 2016.(Foto:Putera Khafi/TIMES Indonesia)
FOKUS

Hari Santri Nasional 2016

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Apel dan kirab ribuan santri dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2016 Sabtu (22/10/2016), di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, digelar sangat meriah. Ada 57 pondok pesantren yang ikut dalam apel dan kirab tersebut.

Sebelum kirab digelar, apel santri digelar lebih dulu. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii bertindak sebagai inspektur apel. Seluruh peserta apel, menggunakan sarung dan berbaju putih.

Usai apel, Bupati Syafii didampingi Rois Syuriah PCNU Pamekasan KH. Mannad Fadloli dan Ketua PCNU Pamekasan, KH. Taufik Hasyim, melepas peserta kirab. Pelepasan kirab santri, ditandai dengan pelepasan balon ke udara. 

Bupati Syafii menyambut gembira pelaksanaan HSN tahun ini. Sebab Pemkab Pamekasan bersama-sama dengan panitia penyelenggara sudah kompak menggelar HSN. Bahkan kegiatannya lebih semarak. 

"Tahun kemarin Pemkab Pamekasan belum terlibat dalam HSN. Alhamdulillah tahun ini sudah kompak," terang Achmad Syafii.

Dijelaskan Syafii, jumlah pondok pesantren cukup banyak. Oleh sebab itu, Pemkab Pamekasan akan terus memberikan perhatian. Bahkan tahun depan, peringatan HSN bisa lebih semarak lagi.

"Tahun depan kita kemas lebih bagus lagi. Seperti kirabnya, pengajiannya dan lomba-lombanya bisa ditingkatkan," ungkap alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo ini. 

Ketua PCNU Pamekasna, KH. Taufik Hasyim mengatakan, HSN merupakan apresiasi pemerintah terhadap kaum santri yang sudah mengisi pembangunan di Indonesia, sejak Indonesia belum merdeka, mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan. Apalagi santri memiliki peran penting dalam menyelamatkan kembali Indonesia dari penjajahan Belanda. 

"Santri sudah bisa mengisi segala lini pembangunan dan bukan kalangan pinggiran. Pemerintah sudah mengapresiasinya. Resoulsi jihad menjadi spiriti bagi santri untuk mencintai Indonesia," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES