Kesehatan

'Pembunuh yang Dilupakan', Pneumonia Wajib Diwaspadai

Minggu, 23 Oktober 2016 - 06:01 | 36.52k
Ilustrasi pneumonia
Ilustrasi pneumonia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pneumonia menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Namun ancamannya kerap tak diperhatikan serius sehingga ia dijuluki 'Forgotten Killer' (pembunuh yang dilupakan), dan hal inilah yang coba diingatkan Kementerian Kesehatan.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr HM Subuh MPPM mengajak masyarakat untuk lebih mengenali gejala penyakit pneumonia (radang paru akut). Bahkan meski kampanye mengenai pneumonia mereka lakukan setiap tahun melalui melakukan advokasi dan edukasi kepada tenaga dan kader kesehatan.

"Hal ini kami lakukan supaya masyarakat lebih aware terhadap penyakit ini. Semakin cepat gejala-gejalanya diketahui dan ditangani, penyembuhannya pun akan semakin cepat. Butuh kerja sama yang solid dengan pemerintah untuk dapat mengurangi tingkat penderita pneumonia, di antaranya penguatan larangan merokok di tempat umum dan kampanye ASI eksklusif yang lebih luas," jelasnya.
 
Pneumonia sendiri adalah salah satu penyebab kematian terbesar bagi anak-anak di bawah 5 tahun di dunia, termasuk di Indonesia.

Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), pada 2015 pneumonia menyebabkan 15% kematian pada anak-anak di dunia atau sebesar 920.136 kematian. Jumlah tersebut ternyata lebih banyak dari penyakit-penyakit lainnya seperti AIDS, Malaria dan Campak - bahkan bila digabungkan.
 
Di Indonesia, jumlah penderita penyakit ini bersaing ketat dengan diare. Julukan 'forgotten killer' pun disematkan karena penyakit ini sering dianggap sebagai flu biasa. Pneumonia kerap menyerang kelompok yang belum atau tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat seperti bayi, balita dan orang tua.
 
Sementara Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Aman Bakti Pulungan, SpA(K) mengingatkan jika masyarakat harus takut terhadap pneumonia. Apalagi Indonesia sudah masuk 10 besar negara yang penduduknya terkena pneumonia.

"Setiap muncul gejala salesma yang nantinya akan mengarah ke pneumonia, segeralah diobati di fasilitas kesehatan masyarakat. Deteksi dini, pengobatan secara cepat dan tepat akan sangat memengaruhi penyembuhan penyakit ini. Untuk bayi, berilah imunisasi yang lengkap," paparnya.

Ketua UKK Respilogi PP IDAI, dr Nastiti Kaswandani, SpA(K) meyakini jika awareness masyarakat terhadap pneumonia lebih tinggi, maka faktor risiko yang ada bisa ditangani dengan cepat. Salah satu yang paling penting untuk mencegah pneumonia adalah pemberian imunisasi lengkap bagi bayi/balita dan menjaga lingkungan tetap bersih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES