Upacara Hari Santri di PP Alhidayah Batu, Berjuang adalah Nafas Santri

TIMESINDONESIA, BATU – Pondok Pesantren (PP) Alhidayah Glonggong, Kota Batu, Jawa Timur memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober dengan menyelenggarakan upacara bendera. Kegiatan ini sekaligus mengenang suasana keluarnya Resolusi Jihad Rois Akbar PBNU KH Hasyim Asyari dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI hasil proklamasi 17 Agustus 1945.

Bertindak sebagai inspektur upacara Gus Habib Maulana, penanggung jawab asrama pondok Glonggong. Dalam amanatnya Gus Habib menyampaikan pesan KH Martain Karim, ketua Dewan Pengasuh PP Alhidayah.

"Dakwah dan perjuangan itu tidak mengenal kata lelah. Jika ingin melihat dunia menjadi tempat yang lebih baik, jangan pernah berhenti berdakwah dan berjuang," kutip Gus Habib pada pidatonya sebagaimana sering disampaikan Abah Martain, kiai yang tahun ini telah berusia 74 tahun kepada anak-anak dan seluruh santri beliau dalam setiap kesempatan.

Gus Habib menekankan bahwa berjuang adalah bagian dari nafas santri. Dimana ada ladang amal, disitulah lahan untuk berjuang, dan disitu santri berada.

"Dawuh Abah Martain, dalam hidup, kita akan merasakan manisnya kebahagiaan jika kita berjuang" tambah Gus Habib mengutip kata-kata Abahnya yang kini menjadi Rois Am Syuriah Jamiyah Ahlith Thoriqoh Al Muktabaroh An Nahdliyah (JATMAN) Wilayah Jawa Timur ini.

"Kini santri punya tantangan lebih besar. Berjuang memperbaiki bangsa dengan segala permasalahannya. Berjuang secara ikhlas pada setiap bidang kehidupan." pungkas Gus Habib, putera ke empat dari Kiai Martain dan Ibu Nyai Muslihah ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement