Ini Fadilah Membaca Shalawat Nariyah untuk Indonesia

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memiliki tujuan mulia dengan meminta seluruh umat Islam membaca shalawat Nariyah sebanyak 1 miliar, pada Jumat (21/10/2016) malam nanti. 

"Tujuan shalawat Nariyah memohon keselamatan bangsa Indonesia," ungkap Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan, Biin Abdul Salam dalam konferensi pers Hari Santri Nasional (HSN) Kabupaten Lamongan.  

Lebih lanjut, Biin mengisahkan kenapa PBNU memilih shalawat Nariyah dalam perayaan HSN tahun 2016 yang bertemakan "Merajut Kebhinekaan dan kedaulatan Indonesia" ini.  

BACA JUGA: Lamongan Baca Shalawat Nariyah Terbanyak se-Jawa Timur​

"Pada saat masa sahabat Nabi Muhammad SAWA,  ada seorang anak tertangkap musuh, orang tuanya gelisah, itu bertawashul untuk mengurai persoalan. Dan anak itu akhirnya pulang dengan.selamat, bahkan pulangnya bawa onta," urainya.  

Biin mengatakan, dalam 1 paket bacaan shalawat Nariyah berjumlah 4.444. "Yang betrkembang itu batasan untuk mengeluarkan auranya shalawat Nariyah," papar dia. 

Lebih jauh Biin mengaku, persiapan membaca shalawat Nariyah yang akan di pusatkan di Pondok Pesantren (PP) Sunan Drajat, Kecamatan Paciran, pada Jumat (21/10/2016) malam, pukul 19.00 WIB, sudah tuntas. 

"Persiapan sudah 99 persen, tempat sudah disiapkan pesertanya sudah di koordinasikan dan tinggal pelaksanaannya nanti malam. Pesertanya di back up dari santri wilayah Pantura, terutama dari Pondok Pesantren Sunan Drajat," ujarnya.  

Menurut Biin, dalam acara puncak pembacaan shalawat Nariyah di Lamongan akan dihadiri Wakil Rais Aam PBNU yang datang sendiri KH Miftahul Achyar. "Alhamdulillah dihadiri langsung Wakil Rais Aam PBNU," katanya.  

Ia menambahkan, sebelum acara membaca shalawat Nariyah nanti malam, PCNU Kabupaten Lamongan pada pagi tadi melakukan ziarah muazis yang diikuti pengurus NU, pengurus Lembaga Lajnah, Banom tingkat cabang Lamongan.  

Mereka berziarah ke makam Mbah Lamong, Mbah Mastur, Sunan Sendang Duwur, Mayang Madu, Sunan Drajat dan berakhir di makam Maulana Ishaq di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement