Pasien RSUD Sumenep Wafat Usai Operasi, Diduga Ada Kelalaian Dokter

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Mariyatul Qibtiyah, warga Desa Lalangun, Kecamatan Manding, wafat setelah menjalani operasi tumor di bagian perut di Rumah Sakit Dr Mohammad Anwar Sumenep, Madura Jawa Timur. Namun, putri pertama pasangan suami istri dari Mohammad Toha dan Fitriyani yang wafat pada Jumat (14/10/2016) malam, diduga karena kelalaian dokter.

Mariyatul Qibtiyah, siswi SMP 6 Sumenep ini sebelum menjalani operasi menjalani pemeriksaan di ruang rawat inap RSUD Sumenep pada 5 Oktober. Keesokan harinya (6/10/2016) langsung dilakukan tindakan operasi oleh dokter bedah dr Husnul Ghaib.

”Ketika baru masuk ke Rumah Sakit, kondisinya sehat-sehat saja. Bahkan, memang tidak segera di bawa ke RS karena masih sekolah. Tapi setelah operasi, tim dokter hanya satu kali menjengok, dan meninggal Jumat (14/10/2016) malam, satu minggu kemudian,” terang Misrawi, paman korban, Jumat (21/10/2016).

Sementara itu, berdasarkan hasil investigasi Gugus Anti Korupsi Indonesia (Gaki) Sumenep, Ahmad Fari mengatakan, banyak ditemukan kejanggalan dalam operasi siswi yang masih duduk di bangku kelas I tersebut. Salah satunya, tim medis meminta uang ke keluarga korban setelah operasi untuk melakukan uji lab ke Surabaya.

”Selain itu, kejanggalan lain bahwa Tim medis sebelum korban meninggal mengatakan akan melakukan operasi ulang. Nah, ketika demikian, berarti ada kesalahan dalam operasi pertama,” tegas Ketua Gaki Sumenep, Achmad Farid.

Pihaknya meminta pihak RSUD untuk memberi penjelasan lengkap terkait ini. Sebab, ada dugaan ada unsur kelalaian, apalagi korban hanya dijenguk satu kali oleh dokter yang menangani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement