Indonesia Positif

Kotor dan Rawan Banjir, Warga Ingin Sungai Dikeruk

Kamis, 20 Oktober 2016 - 20:47 | 63.90k
Sungai Kalilo yang melintas di wilayah Tukang Kayu dipenuhi sampah. (Foto: Ahmad S/TIMES Indonesia)
Sungai Kalilo yang melintas di wilayah Tukang Kayu dipenuhi sampah. (Foto: Ahmad S/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kondisi Sungai Kalilo di wilayah Kelurahan Tukang Kayu Banyuwangi kian banyak dengan sampah. Sampah-sampah berupa plastik kresek, bungkus-bungkus mie instant hingga kandang burung hanyut dari atas terbawa aliran air sungai.

Sebagian dari sampah itu tersangkut batu atau tanah di tepi sungai yang menjadikan pemandangan tak lagi indah.

Kepada TIMES Indonesia, Mustaqim, pemuda yang tinggal di RT 4 RW 1 Lingkungan Tukang Kayu Utara, kelurahan setempat mengaku dirinya dan warga lain terganggu akan banyaknya sampah di sungai tersebut.

"Jelek dan banjir mas. Kami sempat rutin membersihkan, setelah DKP membersihkan kami berhenti. Lagi pula capek juga, sampah dari atas tidak ada habisnya," tutur Mustaqim sambil asik memancing.

Hal senada diutarakan Lamsin yang tinggal di sana sejak tahun 1980-an.

Diceritakannya ketika itu Sungai Kalilo di wilayah Tukang Kayu Utara bersih dan dalam, bahkan banyak perahu nelayan ditambatkan di sana. Sekarang sungai jadi dangkal, sedangkan tanah perkampungan penduduk jadi terlihat rendah

"Petugas DKP setiap Jumat membersihkan sungai. Tapi di sekitar jembatan saja, di depan. Tidak sampai naik ke sini," papar Lamsin sambil menunjuk jembatan di Jalan Kapten Pierre Tendean.

Lamsin berharap Pemerintah mengerahkan alat berat untuk membersihkan dan mendalamkan sungai. Karena alat berat yang mampu memperdalam sungai, termasuk mengangkat gundukan tanah bawaan banjir di tepi sungai.

"Kalau sudah hujan beberapa hari pasti banjir Mas, tidak tentu bulan apa. Air lebih tinggi dari tanggul penahan ini," ungkapnya lagi.

Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, tanggul penahan air yang telah dibangun memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai pembatas sungai, pelindung dari banjir, memperindah tepian sungai, bahkan di sore hari menjadi tempat bersantai warga untuk memancing dan saling ngobrol.

Namun ternyata tanggul itu belum cukup untuk melindungi warga dari kebanjiran saat hujan banyak turun, pun pemandangan masih terganggu dengan banyaknya sampah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES