Pendidikan

Tuntut Kelulusan Puluhan Mahasiswa UBI Demo Kampus

Kamis, 20 Oktober 2016 - 14:28 | 218.04k
Puluhan mahasiswa UBI sedang melakukan orasi di depan kampus di Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Kamis (20/10/2016).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Puluhan mahasiswa UBI sedang melakukan orasi di depan kampus di Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Kamis (20/10/2016).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tuntut kelulusan puluhan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Bakti Indonesia (UBI), Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur demo di depan kampus, Kamis (20/10/2016) siang.

Hal ini dilakukan mahasiswa lantaran, tidak mau menandatangani surat pernyataan yang mengharuskan mahasiswa mengikuti Sekolah Profesi di kampus tersebut, sebelum melakukan sidang skripsi. Untuk sekolah tersebut, mahasiswa diharuskan membayar Rp 15 juta.

"Padahal menurut kami, urusan sekolah profesi adalah, urusan kami setelah wisuda, namun kenapa ini dibuat penghalang kelulusan untuk kami lulus," kata Rois Asidiqi Kordinator Aksi.

Puluhan mahasiswa yang rata-rata semester 8 ini datang ke kampus dengan berbagai spanduk bertulisan seperti, "Jangan Bodohi Mahasiswa".

"Kami menuntut segera disidang dan wisuda, ijazah keluar, dan tidak dihalangi oleh pernyataan untuk mengikuti profesi keperawatan, yang di buat oleh kampus," imbuh Rois

Menghadapi protes mahasiswa, pihak kampus melalui perwakilan pengacara kampus mengajak untuk dialog. Namun niatan ini ditolak oleh mahasiswa.

"Sejak awal kami ingin di temui para pemangku kebijakan di kampus, namun, kenapa justru di temukan dengan pengacaranya, ada apa?," terang Hasan Basri mahasiswa lainnya yang ikut mendemo.

Pernyataan mahasiswa ini di tanggapi langsung oleh Pembina Yayasan Puspa Dunia, Teguh Sumarno, yang berjanji akan memfasilitas mahasiswa dengan batas waktu yang di tentukan.

"Mahasiswa kami beri batas waktu hingga Sabtu (22/10/2016) besok. Kalau sudah kami permudah masih demo, silahkan pidah saja," kata Teguh Sumarno, saat ditemui usai demo berlangsung.

Teguh juga menyampaikan, bahwa dalam surat pernyataan, tidak ada unsur pemaksaan, justru kami coba mempermudah, dengan memotong biaya pendidikan provesi hingga separuh lebih.

"Kami sudah murahkan biaya, dari Rp 35 juta, kami hanya suruh bayar Rp 15 juta," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES