Kemristekdikti: Hasil Riset Harus Bisa Diaplikasikan
TIMESINDONESIA, BANDUNG – Hasil riset dan pengembangan seharusnya dalam bentuk aplikasi, bukan sekadar publikasi. Hal ini ditegaskan oleh Jumain Appe, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
"Selama ini dalam pikiran kita bahwa hasil riset dan pengembangan tersebut hanya dalam bentuk publikasi, padahal yang lebih penting hasil riset itu bisa diterapkan atau diaplikasikan," kata Jumain dalam temuwicara dengan tim ahli inovasi, Kamis (13/10/2016) di Bandung.
Dia mengatakan,banyak institusi pendidikan di Indonesia, namun tidak semuanya melakukan penelitian dan pengembangan berdasarkan apa yang diperlukan masyarakat.
Riset-riset di Korea Selatan, lanjutnya, dilakukan oleh pemerintah dan hasilnya digunakan oleh industri.
"Pakar inovasi dari Korea Selatan misalnya, mengatakan bahwa riset dan pengembangan itu tak harus mengedepankan publikasi tetapi apa yang dibutuhkan oleh industri."
Jumain menilai, tidak adanya kesinambungan antara industri dan institusi pendidikan menjadi kelemahan di Indoneisa.
"Selain itu, dilakukan secara konvensional dan tanpa standar atau model. Di Denmark misalnya, para peternak itu bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk menyelesaikan beragam persoalan yang ada di sektor peternakan," terangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : Antara News |