Al-Quran Itu Satelit

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Al Quran ini jangan kemudian kita merasa ia adalah bukan bagian dari dunia yang kalau kemudian kita mendekatkan diri ke Quran lalu menjadikan kita kecil dunianya, ini salah banget. Al Quran ini lebih daripada satelit.

Saya berdoa, siapapun kawan-kawan, di posisi apapun, di bidang apapun, di manapun, dan siapapun, merindukan deket dengan Al Quran. Baik itu menghafalkannya, membacanya, membaca artinya, terjemahnya, tadabburnya, tafsirnya. Atau mengajar. Atau membantu dengan duit, ilmu, tenaga, pikiran, untuk Dakwah Quran, Syiar Quran dan Pendidikan Quran. Buka-buka madrasah tahfizh, sekolah tahfizh, rumah tahfizh, program tahfizh, pengajian Qur’an, dan lain-lain. Atau rindu membantu mereka yang bergerak di Qur’an. Secara misal ga punya kemampuan ngajar langsung.

Al Quran itu satelit. Mau apa? Mau nyari apa? Kalau Quran dah jadi Imam. Satelit. Maka ia akan dengan mudah ditemukan. Termasuk duit, jodoh, dan lain-lain.

Dengerin. Ikutin. Biar kebuka semua rizki kawan-kawan semua. Biar kebuka pertolongan Allah. Bagi semua masalah dan kesulitan kawan-kawan semua. Biar bacaan kawan-kawan menjadi satelit bagi kawan-kawan. Orang lain nyari rizki. Ini Allah mudahkan. Allah perintahkan rizki yang mendatangi kawan-kawan. Seru. Yang satu meluncur mendatangi. Dan yang satupun, berjalan mendatangi. Jadi lebih cepat ketemunya. Termasuk soal jodoh, hutang, dan urusan-urusan penting lainnya.

Dengerin aja terus. Berulang-ulang. Al Furqoon ayat 6. Qs ke 25. Sekalian liat terjemahnya. Mudah-mudahan malah hafal. Jadi keinstal di dalam diri, rasa, pikiran. Ngeblend dengan darah dan daging. Keberkahannya menyatu dengan diri kawan-kawan. Subhaanallaah. Ajak kerabat, keluarga, dan lingkungan kawan-kawan semua.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement