Indonesia Positif

Unira Undang Konjen AS Bicara Hubungan Bilateral Indonesia-AS

Selasa, 11 Oktober 2016 - 17:21 | 77.83k
Jett Thomasson, dari Konjen Amerika Serikat di Surabaya, saat menjadi pembicara dalam diskusi panel yang digelar Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Selasa (11/10/2016). (Foto: TIMES Indonesia)
Jett Thomasson, dari Konjen Amerika Serikat di Surabaya, saat menjadi pembicara dalam diskusi panel yang digelar Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Selasa (11/10/2016). (Foto: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Perpolitikan di Amerika Serikat (AS) mulai memanas. Dua calon Presiden di negara itu saling mencari dukungan rakyat untuk merebut kursi Presiden di gedung putih. Bahkan kedua calon Presiden Hillary Clinton dengan Donald Trump saling menghujat.

Kondisi demikian, penting dikaji apakah ada dampak pada hubungan Amerika dengan Indonesia. Karenanya, Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, Jawa Timur, berinisiatif mengundang Jett Thomasson, Konjen Amerika Serikat di Surabaya, Bidang Politik-Ekonomi, untuk diskusi Panel soal hubungan bilateral Indonesia dan Amerika.

Diskusi Panel yang berlangsung Selasa (11/10/2016), di kampus Unira Kabupaten Malang itu, bertema "Menimbang Dua Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat terhadap Hubungan Bilateral Indonesia-Amerika".

diskusi-panelKkvRX.jpg

Dalam diskusi itu, Rektor Unira, Hasan Abadi, menyampaikan sambutannya, bahwa hubungan baik dua negara harus terus tetap terjaga siapapun Presiden Amerika nantinya.

"Hal itu yang menjadi harapan saya menggelar diskusi panel ini. Selain itu, melalui Jett Thomasson, yang banyak tahu soal perpolitikan di Amerika, akan memberikan gagasan dan pokok pikirannya kepada kita semua," katanya.

Sementara itu, menurut Jett, siapapun Presiden Amerika nantinya, tidak akan berpengaruh pada hubungan baik Indonesia-Amerika. "Siapapun Presidennya, tidak akan terpengaruh pada hubungan baik Indonesia-Amerika," akunya.

diskusi-panel-2m8kU.jpg

Seandainya Donald Trump yang terpilih sekalipun jelas Jett, tidak akan bisa mendiskreditkan sebuah negara hanya karena alasan agama.

"Karena Amerika sangat meyakini demokrasi akan membuat seluruh dunia menjadi damai," jelasnya.

Jadi tutup Jett, pihaknya berharap, semua pihak tidak sentimen terhadap agama tertentu yang mengakibatkan dapat merusak hubungan antar negara. "Sistem demokrasi harus menjadi dasar dalam menilai apapun dalam kehidupan kita," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-2 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES