Pendidikan

Mendikbud Dorong Peningkatan Mutu Guru Melalui Tunjangan Profesi

Kamis, 06 Oktober 2016 - 19:12 | 37.32k
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kamis, (06/10/2016) (foto: Muhammad Agus Salim/TIMESIndonesia)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kamis, (06/10/2016) (foto: Muhammad Agus Salim/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong peningkatan profesionalisme guru menyusul banyaknya guru yang belum profesional dalam melaksanakan tugasnya. “Sebagian besar belum profesional,” ujar Muhadjir.

Hal itu disayangkan Muhadjir karena sebagian besar guru yang belum profesional tersebut sudah menerima tunjangan profesi, padahal tunjangan profesi tersebut guna memacu semangat profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas.

“Dulu sebelum dia profesional sudah dikasih tunjangan supaya dia lebih profesional, ternyata lupa, dia menikmati tunjangan tapi tidak profisional juga," ujar Muhadjir seperti dikutip dari laman antara, Kamis, (6/10/2016).

Tunjangan profesi tersebut ditetapkan saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pesertanya hanya tujuh persen dari jumlah guru yang ada saat itu dengan anggaran sebesar Rp 7 triliun yang dambil dari APBN, dan saat ini anggaran untuk tunjangan tersebut naik menjadi Rp 72 triliun lebih.

“Kepemimpinan Jokowi sekarang menanggung beban kebijakan Pak SBY dulu, sekarang menjadi Rp72 lebih triliun," kata Muhadjir.

Ia menambahkan, dari total tiga juta guru yang ada, baru 61 persen yang mendapat tunjangan profesi sehingga jika memproyeksikan seluruh guru menerima tunjangan maka dana yang dikeluarkan oleh negara cukup besar.

"Pemerintah harus menyiapkan setidaknya Rp110 triliun. Bisa dibayangkan kalau uang ini dipakai untuk membangun sekolah di Papua, berapa ratus sekolah yang dibangun dari tunjangan profesi itu. Tunjangan sangat mahal, tetapi profesi gurunya tidak profesional-profesional dan ini menjadi tantangan kita," kata dia.

Kunjungan tiga hari Mendikbud ke Papua dari 6 Oktober adalah untuk melihat secara dekat kondisi fisik, keadaan guru dan mempelajari peta pendidikan di Papua.

"Ini daerah Indonesia Timur yang oleh Presiden Jokowi dipesankan sebagai bagian dari prioritas pembangunan pendidikan," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES