Peristiwa Daerah

GP Ansor Banyuwangi Tabur Bunga di Lubang Buaya Cemetuk

Jumat, 30 September 2016 - 16:06 | 164.21k
Pengurus GP Ansor Banyuwangi gelar tabur bunga di lubang buaya di Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Jumat (30/9/2016). (Foto: Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)
Pengurus GP Ansor Banyuwangi gelar tabur bunga di lubang buaya di Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Jumat (30/9/2016). (Foto: Syamsul Arifin/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Mengenang dan menghargai jasa perjuangan pendahulu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi, Jawa Timur gelar tabur bunga di lubang buaya Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Jumat (30/9/2016). Di lokasi pembantaian 62 orang syuhada GP Ansor pada 8 Oktober 1965 tersebut, rombongan juga melakukan doa bersama.

"Ini adalah wujud perhargaan kita terhadap para pendahulu kami," ucap Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Banyuwangi, H Sukron Makmun Hidayat.

Sukron menceritakan, sembilan hari pasca pemberontakan G30SPKI, tragedi yang sama juga terjadi di tempat ini. Oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) setempat, para kader GP Ansor dari Muncar, Srono, Sraten dan lainnya, dibunuh. Selanjutnya jasad mereka ditanam dalam tiga lubang galian sedalam 1,5 meter.

Untuk mengenang jasa para syuhada Ansor, dilubang buaya Cemetuk dibangun Monumen Pancasila Jaya. Sedang tiga lubang galian tempat mengubur, telah dibangun untuk menghindari longsor.

"Khusus untuk kader GP Ansor Banyuwangi, kita berharap kejadian ini bukan hanya untuk dikenang, tapi harus dijadikan motivasi," cetus Ketua yang peduli pada kemajuan teknologi ini.

Dalam kegiatan yang diikuti sejumlah Pimpinan Anak Cabang (PAC), sesepuh dan calon pengurus PC GP Ansor Banyuwangi tersebut, ditutup dengan istighosah. Meski sederhana, bait demi bait ayat Alquran yang dipanjatkan terdengar khusuk dan khidmat.

"Dan wajib dijadikan tauladan semangat serta keikhlasan para pejuang GP Ansor terdahulu bagi kita semua. Jika dulu kader Ansor harus berperang melawan pemberontakan, saat ini Ansor wajib berjuang melawan radikalisme guna mempertahankan NKRI," gamblang Sukron.

Ditegaskan, agenda rutin tabur bunga di lubang buaya Cemetuk, ini murni digeber sebagai bukti penghargaan pada pejuang Ansor. Bukan untuk membuka luka lama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES