Peristiwa Daerah

Promosi Wisata, Kementrian Pariwisata Siapkan Terobosan Sistem Digital

Jumat, 30 September 2016 - 15:32 | 68.89k
I Gde Pitana di saat bersiap mengikuti Dies Natalis Universitas Udayana di Jimbaran Bali. JUm'at (29/9/2016) (Foto: Istimewa)
I Gde Pitana di saat bersiap mengikuti Dies Natalis Universitas Udayana di Jimbaran Bali. JUm'at (29/9/2016) (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BALI – Dalam penilaian World Economic Forum (WEF), Indonesia sudah menempati uurutan ke 47 soal Country Branding dari 143 negara dalam promosi pariwisata ke banyak negara di dunia. Hal tersebut sudah masuk melebihi target.

"Data di bulan Juni 2016, kunjungan wisata asing mencapai 6,3 juta. Padahal, target kita hanya 6,1 juta. Artinya, jumlah kunjungan 103 persen sudah diatas target kita," jelas Deputi Menteri Bidang Pemasaran Mancanegara, Kementrian Pariwisata, I Gde Pitana kepada TIMES Indonesia, Jumat (30/9/2016).

Menurut Pitana, untuk di negara Asean, brending Pariwisata Indonesia hanya kalah dengan Singapora dan masih unggul dari Malaysia dan Thailand.

"Tapi itu dari segi branding saja. Untuk kunjungan wisatawan Indonesia masih kalah ke Singapura, Thailand dan Malaysia," akunya.

Alasannya, karena kunjungan wisatawan asing ke Malaysia mencapai 23 juta, Singapore 15 Juta, dan Thaliand 23 juta. Sedang Indonesia baru mencapai 10,4 juta," beber Guru Besar Universitas Udayana, ditemui usai acara Dies Natalis, di kampus setempat.

Melihat persaingan yang cukup ketat dari banyak negara tetangga itu, pihak Kementerian Pariwisata terus membuat program untuk tahun depan sebagai promosi besar-besaran pariwisata Indonesia.

"Kita ada empat program. Promosi lewat di Gital,  Elektronik,  Event besar atau Festival, dan berkerjasama dengan media luar. Karena titik kelemahan kita terlambat promosi besar-besaran. Sedang negara tetangga, sudah beberapa tahun yang lalu untuk mempromosikan destinasi wisata yang dimilikinya," terangnya.

Dengan pemerintahan Presiden Jokowi jelas anggaran baru dibuat untuk mencukupi pendanaan promosi di banyak negara di dunia. "Karena anggaran sebelumnya sangat rendah. Tidak sesuai dengan kebutuhan," akunya.

Pitana menambahkan, bahwa fokus Kementrian Pariwisata tahun depan adalah promosi lewat media digital. Tujuannya, supaya bisa bersaing dengan negara lain. 

"Bedasarkan studi kami, sebanyak 70 persen orang atau wisatwan bertanya soal destinasi wisata carinya di media digital. Tren generasi saat ini sudah dunia digital. Kita harus tangkap. Karena mereka adalah pelanggan masa depan kita," jelasnya.

Selain itu, Pitana mengajak juga bagaimana media cetak dan sejenisnya, terus berjalan untuk membantu promosi destinasi wisata Indonesia. "Karena di pariwisata kita selalu ada Onlien to Offline," ujarnya.

Jadi, orang mencari informasi secara online, pada akhirnya berbelanja secara offline. "Dan setelah itu, mereka kembali ke online sekedar berbagi pengalaman atau berfoto di destinasi dan membaginya lewat online," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES