Ekonomi

Warga Banyuwangi Ciptakan Tahu Berbahan Susu Murni

Jumat, 30 September 2016 - 14:32 | 144.64k
Isamah, warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi menunjukkan tahu susu buatannya, Jumat (30/9/2016). (foto: Romi S/TIMESIndonesia).
Isamah, warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi menunjukkan tahu susu buatannya, Jumat (30/9/2016). (foto: Romi S/TIMESIndonesia).

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tahu pada umumnya dibuat dari sari kedelai. Namun di Banyuwangi, Jawa Timur ada tahu berbahan istimewa, yakni terbuat dari susu murni. Tak percaya? Mari kita lihat olahan milik warga Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, yang mengolah susu murni menjadi Tahu Susu.

Adalah Isamah yang berexperimen dengan susu yang diolah menjadi tahu susu makanan berprotein tinggi yang menyehatkan.

Untuk membuat tahun susu caranya cukup mudah. Susu segar cukup direbus dengan waktu tertentu dan dicampur dengan cuka.

"Cuka di gunakan sebagai pemisah antara kandungan air dan sari dari susu yang direbus," kata Isamah, Jumat (30/9/2016).

Setelah mendidih dan muncul gumpalan-gumpalan putih, gumpalan itulah yang akan di buat menjadi makanan Tahu susu.

"Setelah muncul gumpalan putuh, lalu masukan gumpalan itu pada cetakan, lalu tunggu kandungan air habis, jadilah tahu susu," terangnya.

Isamah mengatakan, untuk dua liter susu murni, hanya cukup diberi satu sendok makan cuka. Ukuran in akan menghasilkan tahu berukuran 12 centi meter persegi, dengan tinggi hanya sekitar tiga centi meter saja.

Untuk satu cetakaan Isamah menjual dengan harga Rp 30 ribu, namun jangan salah, Tahu susu ini laris di kalangan masyarakat sekitar rumahnya, terutama untuk makan bagi bayi dan anak usia dini sebagai pengganti susu,

"Karena mengandung protein sangat tinggi, seper enam olahan ini bisa untuk satu anak umur dua tahun," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES