Olahraga

Kinerja Panitia Liga Tenis Meja Malang Raya Semakin Amburadul

Kamis, 29 September 2016 - 20:15 | 245.46k
Para atlet binaan Makota Table Tennis yang dilarang mengikuti Liga Tenis Meja Malang Raya oleh panitia pelaksana. (Istimewa)
Para atlet binaan Makota Table Tennis yang dilarang mengikuti Liga Tenis Meja Malang Raya oleh panitia pelaksana. (Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pelarangan bermain Mahkota Table Tennis Malang diajang Liga Tenis Meja Malang Raya, Jawa Timur, semakin tak jelas. Pasalnya, pihak panitia hingga saat ini masih belum mampu memberikan alasan terkait larangan tersebut.

"Saya tak bisa menjelaskan itu. Silahkan konfirmasi ke PTM Real. Beliau yang tahu alasan detilnya," kata Ketua panitia, Nanang pada TIMES Indonesia, Kamis (29/9/2016).

BACA JUGA: Panitia Liga Tenis Meja Malang Dinilai Membunuh Karir Atlet

Sementara itu, saat TIMES Indonesia coba mengkonfirmasi, nomor telepon pihak PTM Real tidak bisa dihubungi.

Sebelumnya, Manajer Makota Table Tennis Malang, Hendro Sumardiko, mengaku kecewa dengan kinerja panitia Liga Tenis Meja Malang Raya yang tidak profesional. 

Karena even putaran ke 3 yang akan digelar di  Bululawang, 1 - 3 Oktober mendatang, tak boleh diikuti olet atlet binaannya. Padahal, Makota sebagai juara bertahan liga pertama dan kedua.

Diberitakan sebelumnya, Manajer Makota Table Tennis Malang, Hendro Sumardiko mengaku kecewa dengan kinerja panitia Liga Tenis Meja Malang Raya.

"Kami sangat kecewa kepada panitia. Kami juga mempertanyakan tidak bolehnya atlet kami untuk tampil di ajang tersebut. Ironisnya, tidak ada penjelasan dari pihak panitia," kata pria yang menjabat ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa TImur itu, Kamis (29/9/2016).

Hendro menilai pelarangan ini sangat merugikan atlet usia dini, karena atletnya yang berusia 8 hingga 15 tahun sudah dilarang ikut event itu. "Ini kan sudah tidak beres," katanya.

Karena itu, Hendro menyayangkan sikap panitia Liga Tenis Meja Malang Raya telah menurunkan semangat para atlet muda yang ingin meningkatkan jam terbang sekaligus pestasinya. 

"Kami selalu berupaya serius dan terus melakukan pembinaan atlet, tapi sayangnya, klub-klub di Malang Raya malah mendiskriminasi klub kami seperti ini," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES