Peristiwa Daerah

Semen Gresik Kuasai 70 Persen Pangsa Pasar di Jember

Kamis, 29 September 2016 - 15:42 | 410.05k

TIMESINDONESIA, JEMBER – Semen Gresik, salah satu anak usaha PT Semen Indonesia,  menguasai mayoritas pangsa pasar atau market share semen di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dari rilis yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (29/9/2016), sekitar 70 persen pasar semen dikuasai oleh Semen Gresik.

“Periode Januari hingga Agustus 2016 penjualan semen gresik di Jember menembus 191.982 ton. Angka tersebut naik 1,56 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu,” kata Kepala Departemen Penjualan Semen Gresik, Bambang Djoko, di Jember.

Djoko optimis, untuk di Jember beberapa tahun kedepan produk Semen Gresik masih merajai pasar. Meski telah ada perusahaan kompetitor yakni Semen Puger yang berdiri sejak beberapa tahun terakhir di Jember.

“Kalau pengaruh (terhadap penjualan) pasti adalah. Kan tidak mungkin kalau tak ada pengaruhnya. Tapi tentu ada kiat-kiat khusus untuk menghadapi situasi semacam itu. Karena mencapai (menguasai pasar) itu mudah tetapi mempertahankan itu hal yang sulit,” ujarnya.

Oleh karenanya, kata Djoko, salah satu yang dilakukan perusahaannya adalah membangun kedekatan dengan para agen yang menjadi penyalur semen gresik dengan menggelar Business Gathering dan mengundang seluruh penyalur dari Kabupaten Probolinggo, Lumajang dan Jember di New Sari Utama Convention Hall Jember, Rabu malam kemarin.

“Masalah kualitas dan pelayanan pelanggan penting, tapi yang tak kalang penting adalah merawat agen penyalur. Kita harus mendekatkan diri dari sisi emosional,” ucapnya.

Menurut Djoko, saat ini di Indonesia ada sekitar 16 merek produk semen yang berkompetisi merebut pasar nasional.

Apalagi ada satu perusahaan Anhui Conch Cement  dari Tiongkok yang akan menjadi kompetitor utama. Perusahaannya tak bisa membendung laju ekpansi pasar tersebut.  

“Namun sebagai perusahaan negara kami harus terus berkembang dan melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan itu,” ucapnya.

Salah satu inovasi itu, sambung Djoko, adalah dengan mengembangkan bisnis diluar produksi dan penjualan semen, yaitu mengembangkan produk hilir semen seperti redemix.

“Dan PT Semen Indonesia sudah memiliki itu. Karena potensi pasarnya sangat besar,” katanya.

Djoko menyebut, kebutuhan perkapita Indonesia terhadap semen hanya 200 kg perorang setiap tahun. Angka ini masih dibawah kebutuhan perkapita di Malaysia dan Singapura.

Tingginya potensi pangsa pasar, kata Djoko, juga terlihat pada rencana pembangunan Pemerintah Jawa Timur yang akan membuka jalur baru antara Pandaan-Pasuruan, Pasuruan Probolinggo dan Probolinggo ke Banyuwangi.

“Ini menunjukan ada potensi besar untuk komoditi semen. Dan kami tentu akan mengambil peluang itu. Karena rencana itu akan berpengaruh terhadap pembangunan suatu daerah,” tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES