TIMESINDONESIA, INGGRIS – Baru dua bulan lebih mendapat kepercayaan sebagai manajer timnas Inggris, Sam Allardyce dipaksa mundur pada Selasa (27/9/2016) waktu setempat karena tersandung skandal memalukan.
The Football Association (FA) membenarkan jika pria 61 tahun itu sudah mundur dari posisinya menyusul diungkapnya laporan investigasi dari The Daily Telegraph terkait korupsi di sepakbola Inggris.
Dalam laporan tersebut, Allardyce yang tak mengetahui dirinya tengah direkam kamera, memberikan informasi ilegal tentang bagaimana mengakali aturan FA soal kepemilikan pemain oleh pihak ketiga.
Tak hanya itu, Big Sam - panggilan akrabnya, juga mengejek sang pendahulu, Roy Hodgson serta mempertanyakan peran Gary Neville di kursi asisten manajer timnas.
Dan setelah melakukan pertemuan dengan Ketua FA, Greg Clarke serta CEO FA, Martin Glen, Allardyce sepakat mengakhiri kontrak dua tahunnya yang baru dilalui selama 67 hari sejak ditunjuk pada 23 Juli 2016 silam.
Setelah lengser dari posisinya, Allardyce merilis pernyataan panjang sebagai berikut:
"Menyusul even baru-baru ini, The FA dan saya sepakat untuk berpisah. Ini merupakan kebanggaan besar bagi saya saat ditunjuk Juli lalu dan saya amat kecewa dengan hal ini. Petang ini, saya sudah bertemu Greg Clarke dan Martin Glenn, serta mengajukan permintaan maaf yang tulus dan sepenuh hati atas aksi saya."
"Meski menjelaskan selama rekaman percakapan itu jika segala transaksi yang ditawarkan butuh persetujuan penuh dari FA, saya mengakui telah membuat komentar yang memalukan. Sebagai bagian dari pertemuan ini, saya diminta mengklarifikasi apa yang telah saya katakan dan konteksnya di mana percakapan itu dilakukan."
"Saya sudah bekerja sama sepenuhnya terkait masalah ini. Saya juga menyesali komentar saya terkait beberapa individual lain." (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Khoirul Anwar |
| Publisher | : Dhian Mega |
| Sumber | : Sky Sports |
