Peristiwa Daerah

Eva, Janda yang Sukses Menjadi Peternak Sapi Perah

Selasa, 27 September 2016 - 15:05 | 166.63k
Beginilah aktivitas keseharian Eva Eka Damayanti(34) di kandang sapi perah miliknya, Selasa (27/9/2016). (foto : Romi S/TIMESIndonesia).
Beginilah aktivitas keseharian Eva Eka Damayanti(34) di kandang sapi perah miliknya, Selasa (27/9/2016). (foto : Romi S/TIMESIndonesia).

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjadi janda karena ditinggal mati suami pada 2010 membuat Eva Eka Damayanti (34) harus menjadi single parent bagi dua anaknya yang masih kecil.

Sejak saat itu, Eva, yang tinggal di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur harus banting tulang punggung keluarganya.

Dengan mengandalkan uang tabungan yang ada, beberapa usaha pun dilakoni oleh Eva. Seperti buka warnet, jual pulsa dan makanan ringan. 

Namun, sejak tahun 2013 lalu Eva, mulai melirik usaha sapi perah, yang mungkin jarang di lirik oleh para kaum hawa lainnya.  Dengan modal awal hanya sepuluh ekor  saja, saat ini Eva memiliki 25 ekor sapi.

“Awal mencoba 3 sapi. Harganya 15 juta per ekor  tapi akhirnya meninggal, sebab pemberian pakannya yang kurang benar,” tutur Eva, Selasa (27/9/2016).

Tak mau menyerah dan dianggap putus asa oleh keluarganya, dan tetanganya, Eva yang harus menghidupi kedua anaknya Alvano Odyssey Priambodo (9) dan anak keduanya Calista Nesia Salsabila terus berusaha dan belajar mengenai sapi.

Ketekunan janda tangguh ini berbuah hasil. Sapi perahnya kini berkembang menjadi 25 ekor dan memiliki tiga karyawan yang membantu merawat sapi-sapinya, mulai dari membersihkan kandang, memberikan pakan, sampai melakukan pemerahan sapi.

“Untuk saat ini masih memiliki 25 sapi perah dengan 12 sapi yang sudah aktif di ambil susunya,” terangnya.

Rata-rata, dalam sehari, Eva mampu menjual kisaran 120 liter dengan harga Rp 10 ribu per liter. 

Selama ini, Eva tidak kesulitan untuk menjual susu. Susu langsung disetor ke koperasi dan juga ke peternak kambing dan sapi lokal di sekitaran rumahnya.

“Susu segar ini, dibuat minum anak kambing dan sapi yang dipisahkan dari indukannya, ada juga yang beli untuk olahan susu segar, permen dan produk olahan rumahnan lainnya, pokoknya tidak sulit jualnya,” paparnya.

Untuk pakannya,  Eva juga mengalami kesulitan, karena di sekitar rumahnya banyak lahan kosong yang disewa untuk ditanami rumput gajah.  Untuk menambah produksi susu, sapi juga diberikan sari tahu. 

Saat di tanya tentang omset yang di dapat dari hasil sapi perahnya, janda cantik berhijab ini hanya menjawab dengan senyum.  “Alhamdulilah cukup untuk operasional sehari-hari dan masih bisa menabung,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES