Peristiwa Daerah

Pasubayan Melakukan Kirab Bendera Merah Putih

Minggu, 25 September 2016 - 11:14 | 365.92k
Pasubayan menggelar aksi unjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa dan peringatan 110 perjuangan rakyat Bali, Minggu (25/9/2016). (Foto : Muhammad Khadaf/TIMES Indonesia)
Pasubayan menggelar aksi unjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa dan peringatan 110 perjuangan rakyat Bali, Minggu (25/9/2016). (Foto : Muhammad Khadaf/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Pasubayan atau persatuan 39 Desa adat menggelar aksi unjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa dan peringatan 110 perjuangan rakyat Bali mengusir penjajah, di lapangan Puputan Badung atau Patung Catur Muka Kota Denpasar, Minggu (25/9/2016).

"Aksi ini kita lakukan sebagai bentuk penolakan reklamasi di Teluk Benoa, sebagai bentuk kita menjaga alam, sekaligus menepis isu yang di pelintir selama ini," ucap salah satu bendesa adat Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Bali, Ida Bagus Ketut Purbanegara.

Kirab-Bendera-Merah-putih-2VFnx1.jpg

Pasubayan menggelar aksi unjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa dan peringatan 110 perjuangan rakyat Bali, Minggu (25/9/2016). (Foto : Muhammad Khadaf/TIMES Indonesia)

Lebih lanjut, Ketut mengatakan, aksi yang di mulai tepat pada pukul 09:00 WITA ini sekaligus untuk memperingati perjuangan heroik rakyat Bali yang berjuang mengusir para penjajah 110 tahun lalu. "Aksi ini sebagai simbolis memperingati perjuangan rakyat Bali," sambungnya. 

Persatuan 39 Desa Adat di Bali, lanjut Ketut, dalam aksinya juga melakukan kirab bendera Merah - Putih  "Kita juga membawa 110 bendera sesuai dengan hari peringatan perjuangangan Rakyat Bali," ujarnya pada TIMESIndonesia

Kirab-Bendera-Merah-putih-3C03hc.jpg

Pasubayan menggelar aksi unjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa dan peringatan 110 perjuangan rakyat Bali, Minggu (25/9/2016). (Foto : Muhammad Khadaf/TIMES Indonesia)

Ketut menegaskan, kirab bendera yang dilakukan menjadi tanda bahwa Persatuan 39 Desa Adat mencintai NKRI selamanya dan, terus menjaga alam Bali. "Karena selama ini, kita selau dibilang kelompok separatis yang anti NKRI dan, menghina bendera merah putih," katanya. 

Ketut menambahkan, aksi yang dimulai dari lapangan Puputan, para demonstran berjalan kaki sejauh 10 kilometer menuju Pura Sakenan di Pulau Serangan. "Di Pulau Serangan kita sembahyang dan berdoa bersama, semoga perjuangan menolak Reklamasi Teluk Benoa terus bergelora," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ardiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES