Ekonomi

Indah Kurnia Ajak Masyarakat Tinggalkan Transaksi Tunai

Sabtu, 24 September 2016 - 21:48 | 27.29k
Indah Kurnia Saat Sosialisasi GNNT diacara Wayangan dikawasan Pondok Candra Sidoarjo. (Foto: Mulya Andika/ TIMESIndonesia)
Indah Kurnia Saat Sosialisasi GNNT diacara Wayangan dikawasan Pondok Candra Sidoarjo. (Foto: Mulya Andika/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang juga Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia bersama Bank Indonesia, mengelar sosialisasi gerakan nasional non tunai (GNNT) kepada masyarakat di kawasan Pondok Candra, Sidoarjo.

Ajakan itu dilakukan oleh Indah Kurnia tersebut dikemas dalam kegiatan  menyapa masyarakat lewat kesenian wayang kulit di halaman pertokoan Pondok Tjandra Indah Sabtu (24/9/2016) malam.

"Kegiatan Saya dan Bank Indonesia malam ini bertujuan untuk mendukung GNNT serta mendorong masyarakat Indonesia agar mengelola keuangannya secara produktif sekaligus mengurangi perilaku konsumtif yang biasa dilakukan dengan uang tunai," terang Indah Kurnia.

Lebih jauh, Politisi perempuan PDI Perjuangan ini menambahkan, jika dengan transaksi non tunai, atau dengan kartu elektrik atau berbasis IT, masyarakat diharapkan bisa mengelola keuangannya secara bijak, irit dan tidak boros.

"Masyarakat Indonesia terkenal boros jika memegang uang tunai, karena  kecenderungan untuk selalu berbelanja (barang tidak penting red) masih tinggi. Dengan Gerakan Non Tunai ini, diharapkan masyarakat lebih menghemat dan pandai memanfaatkan keuangannya," harapnya.

Anggota Komisi XI yang membidangi masalah Keuangan, Perencanaan Pembangunan, Perbankan DPR-RI ini menegaskan jika penerapan sistem elektronik tersebut dalam transaksi finansial bisa mengurangi biaya pencetakan uang sekitar Rp 3,5 triliun per tahun.  

"Rp. 3,5 triliun itu hanya untuk biaya cetak dan distribusinya, belum biaya maintanace dan penghancurannya. untuk efisiensi dana sebesar itu, maka GNNT ini harus terus digalakkan," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Arbonas Hutabarat kepada TIMESIndonesia, menjelaskan jika untuk mendukung GNNT, untuk seluruh Indonesia, ATM sebagai alat penggunaan uang dengan kartu ada sebanyak sekitar 126 juta, kartu kredit ada sekitar 17 juta.

"Melalui program GNNT ini, maka akan ada efisiensi transaksi pembayaran tunai di negara Indonesia. Uang masyarakat tidak akan hilang dan tetap utuh dalam kartu ATM yang dimilikinya," pungkasnya.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES