Malas Itu Ingin Nikmat Jangka Pendek, Usir Segera!

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Man jadda wa jadda. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Sebaliknya, siapa yang malas, tunggu saja saat kejatuhannya.

’’Malas adalah penyakit pikiran yang ingin nikmat jangka pendek, tapi tak peduli hidup jangka panjang,’’ tutur Maestro Glutera Andri Ariestianto dalam perbincangan dengan TIMES Indonesia.

Kemalasan itu biasanya muncul saat tidak ada rencana dalam hidup. Suasana seperti itu sangat berbahaya. Manusia bisa mati pikiran dan mati spirit.

Dalam kondisi seperti ini, kita harus bagaimana? ’’Bangkit dan pupuk semangat. Caranya dengan berbagi dan bersinergi. Silaturahmi!’’ tandas Andri.

Bagaimana dengan Gluver? Menurut Andri, kemalasan akan bisa menimpa siapa saja. Termasuk itu Gluver. Kendati begitu, ia yakin bahwa kemalasan yang ada pada diri Gluver bisa segera mereka atasi sendiri.

Gluver yang terlatih akan mampu secepat kilat mengusir kemalasan. Mereka akan bangkit, move, dan menjemput rejeki secara bersama-sama.   

’’Gluver sejati akan selalu berlomba-lomba dalam kebajikan. Mereka selalu berbagi ilmu, berbagi manfaat, berbagi sehat dan sejahtera lewat silaturahmi dan kebersamaan,’’ tutur Andri.

Maksud berlomba-lomba dalam kebaikan? Andri menjelaskan, konteks berlomba-lomba itu berarti saling bahu-membahu, hand in hand, dan bersinergi. Tidak sendiri-sendiri.

’’Upaya menggapai rejeki dan mencapai tujuan yang baik, Gluver harus yakin bahwa pencapaian itu harus dilakukan melalui sebuah jaringan, networking atau jam’iyah. Bukan dengan jalan sendiri-sendiri alias individualistik. Jika sendiri akan mudah patah. Jika sudah patah, kemalasan akan muncul. Jika malas, Gluver akan jatuh. Anda tidak ingin bernasib begitu kan?” paparnya. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement