Peristiwa Daerah

Lahan Kritis di Indonesia 24,3 Juta Hektar

Jumat, 23 September 2016 - 18:10 | 101.06k
Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar menjelaskan tentang pengendalian aliran sungai dalam Kongres Sungai Indonesia di Bendungan Selorejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur (23/9/2016). (Foto: Senda Hardika/TIMESIndonesia)
Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar menjelaskan tentang pengendalian aliran sungai dalam Kongres Sungai Indonesia di Bendungan Selorejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur (23/9/2016). (Foto: Senda Hardika/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Abubakar mengungkapkan, luas lahan kritis di Indonesia ‎mencapai 24,3 juta hektar. ‎

Setiap tahun, terjadi perubahan lahan ‎prima menjadi lahan kritis. Ini terjadi di kawasan budidaya seluas 100 ribu hektar setiap tahunnya.

Sementara, lanjutnya, kemampuan pemerintah merehabilitasi sangat terbatas.

"Merecovery lahan menjadi lambat karena anggaran terbatas," ucapnya, Jumat (23/9/2016) dalam paparannya di hadapan para peserta Kongres Sungai Indonesia (KSI) II 2016 di Bendungan Selorejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. ‎

Selain itu, tantangan dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) adalah mengenai way of life dan lifestyle atau gaya hidup masyarakat tentang bagaimana selaras dengan alam.

"‎DAS bukan hanya soal fisiknya, tapi persoalan way of life dan lifestyle," terangnya.

Untuk itu, diperlukan pemahaman pengetahuan dan berlanjut pada aksi dan kampanye publik yang benar-benar nyata. ‎

"Pemerintah tidak mungkin kerja sendiri. Diperlukan kemitraan," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES