Peristiwa Daerah Nasib Tembakau Indonesia

Pemkab Pamekasan Belum Bisa Tekan Perusahaan Tembakau

Rabu, 21 September 2016 - 16:58 | 45.87k
Perajangan tembakau milik petani sebelum dijemur. Petani tembakau mengalami kerugian karena tidak seimbang antara biaya dengan harga jual tembakau. (Foto: Putera Khafi/TIMESIndonesa).
Perajangan tembakau milik petani sebelum dijemur. Petani tembakau mengalami kerugian karena tidak seimbang antara biaya dengan harga jual tembakau. (Foto: Putera Khafi/TIMESIndonesa).
FOKUS

Nasib Tembakau Indonesia

TIMESINDONESIA, PAMEKASANPetani tembakau di Kabupaten Pamekasan merugi karena biaya yang dikeluarkan oleh petani dengan harga jual tembakau tidak seimbang.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan menetapkan, biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp 32.900 per kilo. Sedangkan harga jual tembakau di sejumlah gudang di Pamekasan berkisar Rp 30.300 perkilo.

Samiudin, petani tembakau asal Desa Konang, Kecamatan Galis menuturkan, petani tembakau sudah tahunan tidak pernah untung. Setiap kali panen, harganya selalu lebih rendah dari biaya yang dikeluarkan.

"Jangankan untung, mengembalikan modal biaya saja sudah untung. Yang ada sekarang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Rugi dan rugi terus," kata Samiudin, Rabu (21/9/2016).

Terkait dengan kondisi ini, Bupati Pamekasan Achmad Safii mengungkapkan, Pemkab Pamekasan sudah mendatangi dan memantau perwakilan pabrik yang melakukan pembelian tembakau. Harapannya, perusahaan rokok mau membeli tembakau petani dengan harga yang pantas.

"Kami sudah meminta kepada perwakilan pabrik agar tidak hanya melihat kualitas dan kebutuhan tembakau untuk menentukan harga. Tetapi juga memperhatikan kepentingan petani," kata Achmad Syafii.

Namun, kedatangan rombongan Pemkab Pamekasan ke sejumlah pabrik rokok di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tetap tidak mampu menekan perusahaan rokok untuk menaikkan harga pembelian tembakau. Bahkan harga tembakau di beberapa gudang perwakilan perusahaan, cenderung dipermainkan.

"Tidak semua harga tembakau Rp 30.000, ada juga yang Rp 22.000," ungkap Abdurrasid, petani tembakau asal Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES