Peristiwa Internasional

Indonesia Gaet Investor Perikanan Asal Norwegia

Selasa, 20 September 2016 - 16:56 | 80.36k
ILUSTRASI: kegiatan perikanan tangkap di Norwegia. Ilustrasi/Foto: youtube
ILUSTRASI: kegiatan perikanan tangkap di Norwegia. Ilustrasi/Foto: youtube

TIMESINDONESIA, DENMARK – Pemerintah akan mengajak investor asing di sektor perikanan untuk berinvestasi dalam industri pengolahan ikan salmon di Indonesia.

Rencananya, investor Salmar Fish Farm asal Norwegia ini akan bergandengan dengan BUMN yang bergerak pada sektor serupa.

"Kita sedang mendorong mereka untuk masuk ke Indonesia. Industri pemrosesan ikan salmon tersebut diharapkan menggandeng BUMN, supaya kita bisa belajar," kata Rini Soemarno, Menteri BUMN di Copenhagen, Denmark, Senin (19/9/2016) malam waktu setempat.

Namun, menurut Rini, perusahaan tersebut masih berhati-hati untuk berinvestasi di Indonesia karena terkait perizinan.

"Mereka melihat potensi Indonesia besar, akan tetapi mereka masih hati-hati karena ada persoalan terkait perizinan, atau kurangnya transparansi, dan lainnya. Tapi saya tekankan, Indonesia saat ini lebih transparan dan mudah dalam proses perizinan," ucapnya.

Sebenarnya Indonesia bukan negara penghasil ikan salmon. Namun bisa mengadopsi cara budidaya yang dilakukan untuk jenis ikan yang lain, seperti kerapu.

Bila Indonesia bisa mengadopsi skema budidaya hingga pemrosesan, lanjutnya, maka sektor industri dari hulu hingga hilir akan bisa berjalan. 

"Nantinya Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Persero) Perinus bisa belajar teknologi yang dipergunakan khususnya untuk budidaya ikan di Indonesia, seperti untuk kerapu dan lainnya," harapnya.

Salmar Fish Farm menggunakan sistem komputerisasi. Ia berharap ada transfer teknologi baik untuk budidaya dan pemrosesan bagi pelaku usaha di Indonesia yang turut melibatkan nelayan skala kecil.

Pasar yang diincar oleh Indonesia dari industri ini adalah Tiongkok dan Jepang. 

"Setelah dilakukan pemrosesan di dalam negeri, hasil dari ikan-ikan tersebut akan diekspor kembali untuk pasar Tiongkok dan Jepang, meskipun ada peluang untuk pasar di dalam negeri," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES