Jazz Heritage, Musik Kolaborasi Dulu Kini dan Nanti

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Jazz Heritage merupakan kontemporer jazz yang dipadukan dengan alunan-alunan musik tradisional. Mengusung slogan "Your Music Your Legacy", Jazz Heritage menjadi wadah insan seni Indonesia untuk menelurkan ide-ide dalam bermusik.

Bermula dari kegelisahan pada kebudayaan nenek moyang yang terabaikan, Jazz Heritage terlahir. Kampus Universitas Ciputra (UC) menjadi embrio lahirnya konsep Jazz Heritage. TIMES Indonesia Network (TIN), media online berjaringan No. 1 di Indonesia pun turut mendukung sebagai media partner. 

"Dengan cara yang berbeda, kami memberikan pembelajaran melalui seni yang dikolaborasikan dengan budaya. Kami menjembatani sesuatu yang lampau dengan saat ini, sehingga dapat beriringan untuk menjaga identitas bangsa," ujar Christy Widyawati dari Universitas Ciputra (UC) kepada TIMES Indonesia, ditemui di Mojokerto, Jawa Timur.

Wanita yang akrab disapa Cicik ini menjelaskan, Jazz Heritage merupakan seni kontemporer yang disajikan dengan memberikan nuansa jazz sebagai musik dengan menggabungkan beberapa alunan musik tradisional. 

“Dengan seni, pesan apapun bisa tersampaikan secara efektif. Musik dan heritage adalah satu kesatuan tak terpisahkan,” ujar dosen International Hospitality and Tourism Business UC ini.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada empat visi yang diusung Jazz Heritage, yaitu mengenalkan budaya bangsa Indonesia melalui alunan jazz musik kontemporer, menjembatani budaya yang lampau dengan budaya yang saat ini sehingga dapat berjalan seiringan, mengenalkan kepada masyarakat luas akan keindahan objek budaya dan wisata Indonesia, dan satu inovasi di dalam pengembangan potensi pariwisata.

Visi tersebut kemudian diterjemahkan dalam empat misi. Wanita lulusan pascasarjana UGM ini menjabarkannya. Misi pertama, mengadakan kompetisi Your Music Your Legacy kepada insan-insan muda dari Indonesia. Kedua, mengenalkan jazz heritage kepada masyarakat di tempat - tempat wisata lokal. 

Ia melanjutkan, misi ketiganya adalah menggunakan potensi objek wisata Indonesia yang ada sebagai salah satu lokasi acara jazz heritage. Keempat, memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan wisata di daerahnya melalui seni, budaya, dan heritage.

Pada 26 November 2016 mendatang, Jazz Heritage bakal menggelar event di Candi Bajang Ratu, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.  Bertajuk Jazz Majapahit Heritage, acara yang digagas Universitas Ciputra ini didukung oleh Times Indonesia Network (TIN), media online berjaringan dengan 220 times di Indonesia dan 4 negara, yaitu Hongkong, Australia, Singapura, dan Malaysia.

Jazz Heritage yang digelar di pelataran candi ini akan diisi dengan performance art yang menampilkan Mr D,  gitaris dengan teknologi gawai berkolaborasi dengan para seniman tradisional tari, musik, dan rupa dari Kabupaten Mojokerto.

Dipilihnya candi menjadi lokasi acara, kata Cicik, tidak terlepas dari visi dan misi Jazz Heritage. “Candi bagian penting masa lalu untuk merumuskam masa depan. Karena candi bagian bukti peradaban yang tak ketinggalan zaman,” tandasnya.

Sementara itu, Mr D yang akan tampil dalam acara Jazz Heritage di Candi Bajang Ratu menyampaikan, musik yang akan ditampilkan merupakan hasil eksplorasi bunyi yang ada dalam aktivitas keseharian masyarakat di Mojokerto.

 “Kami mengeksplorasi unsur-unsur bunyi yang menjadi budaya masyarakat setempat menjadi nada – nada yang berirama. Aktivitas seni dan budaya lokal itu kita padukan dengan musik jazz menjadi alunan nada berirama,” tutur pria bernama asli Dody Hernanto ini.

Acara Jazz Majapahit Heritage merupakan puncak dari serangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Majapahit ke-723, berlabel Getah Getih Majapahit. 

Panitia HUT Majapahit, Masdukin mengatakan, berbagai kegiatan akan digelar dalam peringatan ini, diantaranya Puja Bakti Leluhur Majapahit, Kirab Getah Getih Majapahit, Pagelaran Kolosal Sandi Ring Majapahit, dan acara puncaknya Jazz Majapahit Heritage. 

“Seluruh rangkaian acara ini akan digelar pada bulan November 2016. Ini semua diselenggarakan oleh komunitas yang peduli pada kebudayaan nusantara khususnya Majapahit,” terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement