Kuliner

Nasi Kucing Tahu Bacem, Sehari Terjual Tiga Ribu Bungkus

Minggu, 18 September 2016 - 11:43 | 80.09k
Pelanggan nasi kucing tahu bacem asik makan Minggu (18/09/2016) (Foto: Safuwan TIMESIndonesia)
Pelanggan nasi kucing tahu bacem asik makan Minggu (18/09/2016) (Foto: Safuwan TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Nasi kucing ternyata bukan monopoli Solo atau Jogjakarta. Di Bojonegoro, Jawa Timur, sajian nasi kucing juga ada.

Salah satunya adalah nasi kucing tahu bacem yang berada di Jalan Monginsidi, Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.

Pengelola nasi kucing tahu bacem Sukiyadi (52), saat ditemui TIMESIndonesia, Minggu (18/09/2016), menjelaskan, sebelumnya warung tersebut milik almarhum Haji Sukidjan dan telah berdiri sebelum reformasi yakni tahun 1995.

Sebenarnya tak ada yang beda dari nasi kucing milik Sukiyadi dengan nasi kucing di tempat lain, yakni nasi pulen dengan sedikit lauk dan sambal. Yang membuat beda adalah, sajian tahu bacem yang manis gurih.

Tahu bacem inilah yang sebenarnya menjadi pembeda. Tahu bacem yang diproduksi setiap hari terasa segar dan menyatu di lidah ketika bertemu dengan sejumput sambal yang pedas.

"Sebelumnya warung ini berdiri di taman di Jalan Monginsidi, waktu itu hanya pedagang kaki lima. Alhamdulilah meskipun pindah lokasi masih tetap ramai. Perhari menghabiskan 1,5 kwintal beras," kata Sukiyadi.

Sukiyadi mengungkapkan, banyaknya beras itu kalau dijadikan nasi kucing bungkusan bisa lebih 2,500 bungkus nasi kucing. 

"Kalau 2,500 bungkus kurang. Ya sekitar 3 ribuan bungkus perhari. Sementara tahu yang saya masak habis empat bak tahu, kalau uangnya per empat bak itu sekitar 300 ribu,"ungkapnya

Dengan ditemani Wiwik Sumiati, istri tercintanya, Sukiyadi yang memiliki tiga anak itu mampu mengantongi uang senilai Rp 1,5 juta di siang hari. Namun jika malam hari kurang lebih bisa mendapatkan uang sekitar Rp 4 juta.

"Warung ini kan buka 24 jam, dibantu 10 karyawan shift siang malam. Lebih ramai malam jika dibanding siang," jelasnya.

Pelanggan nasi kucing tahu bacem ini merata, mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Pengunjung terus berdatangan, selain makan nasi kucing tahu bacem, juga tidak sedikit pelangan yang nongkrong sambil minum kopi.

Sukiyadi menilai bahwa nasi kucing yang dijualnya disuka karena harganya sangat ekonomis, yakni per bungkus hanya dijual Rp 2000.

"Nasi bungkus ini kan ekonomis Rp 2000, jika tambah gorengan maupun krupuk ya tambah uang," papar Sukiyadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES