TIMESINDONESIA, SURABAYA – Indonesia punya banyak talenta yang mampu mengangkat nama baik bangsa ke pentas internasional. Salah satunya adalah Andre Soenjoto dengan inovasinya, gelato temulawak.
Ditemukan pada 1940 di Italia, gelato adalah campuran bahan rendah lemak yang diolah es krim yang lendah lemak (low fat). Melalui gelato inilah, Andre merintis reputasinya saat ini.
Dimulai dari kompetisi gelato se-Asia Pasifik, bertajuk Gelato World Tour, nama Andre melejit setelah ia masuk menjadi finalis edisi tahun lalu di Singapura.
Dalam ajang bergengsi dunia itu, Andre menjadi satu-satunya finalis asal Indonesia dan mampu bersaing dengan chef gelato dari berbagai negara, seperti Vietnam, Singapura, Australia, Malaysia hingga India.
Keberhasilan Andre masuk menjadi finalis tak lepas dari inovasinya menggunakan temulawak sebagai bahan gelato. Padahal bahan jamu khas Indonesia ini dikenal 'tak enak' dari segi rasa.
"Temulawak untuk flavor, pasti pahit karena gak mau, kalah popularitas. Saya melakukan ini for fun. Saya termasuk salah satu yang ingin mengangkat nama Indonesia lewat gelato jamu," akunya kepada TIMESIndonesia, saat ditemui di De Boliva Kitchen and Lounge, Surabaya, Jawa Timur.
Keberanian Andre ini justru menjadi nilai plus, meski akhirnya harus kalah di final dari para pesaing yang memprioritaskan kekuatan rasa.
"Menangnya karena temulawak. Belum pernah ada gelato atau es krim termulawak. Kalau ingin menang ya cari yang manis, crunchy. Tiga besarnya Singapura, Australia, Malaysia. Memang enak rasanya yang juara," imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
