Peristiwa Daerah

Ini Petisi "Malang Darurat Parkir" untuk Wali Kota Malang

Selasa, 13 September 2016 - 20:42 | 197.25k
ILUSTRASI: Petisi
ILUSTRASI: Petisi "Malang Darurat Parkir". (Foto: Senda/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Petisi "Malang Darurat Parkir" terus mendapatkan dukungan dari publik. Hingga Selasa (13/9/2016), pukul 20.38 WIB, tercatat sebanyak 9584 dukungan atas petisi tersebut. Petisi yang disampaikan melalui laman petisionline.net telah direkomendasikan ke Facebook lebih dari 7300 kali.

Masalah perparkiran di Kota Malang banyak dikeluhkan warga. Helmy, si pembuat petisi menggunakan istilah "Siluman Parkir" untuk menggambarkan menjamurnya lahan parkir di Kota Malang.

Petisi ini ditujukan kepada Walikota Malang, HM Anton atau biasa disapa Abah Anton.

"Kenapa saya sebut siluman parkir, karena antara hak kita sebagai masyarakat dan kewajiban sebagai tukang parkir tak pernah imbang," demikian kutipan dari isi petisi online tersebut.

Berikut ini isi lengkap petisi online "Malang Darurat Parkir"

Yth Abah Anton (Wali Kota Malang)

Assalamualaikum Wr Wb

Abah Anton yang kami hormati,izinkan kami menyampaikan keluh kesah kami mengenai pelayanan publik di kota kami tercinta ini.

Masalah tentang "PARKIR" di kota malang,menjamurnya lahan parkir sangat meresahkan kami.setiap sudut kota malang tak pernah luput dari siluman parkir.

Kenapa saya sebut siluman parkir,karena antara hak kita sebagai masyarakat dan kewajiban sebagai tukang parkir tak pernah imbang.

Kadang kita hanya beberapa menit berhenti,membeli sesuatu tak sampai seribu rupiah kami tetap di paksa untuk membayar melebihi apa yang telah kami beli.berkedok itu lahan mereka, kita diwajibkan membayar 2rb sekali berhenti u/ sepeda motor.sedang kewajiban sebagai tukang parkir setelah di kasih uang langsung pergi begitu saja.

Mulai dari ATM, Warung makan kecil bahkan tempat fotokopian,setiap ada transaksi jual beli di kota malang ini,semua tak luput selalu saya dengar peluit parkir.kadang sesekali kita coba tidak membayar dan akhirnya adu mulut pun tak terhindarkan.

Inikan namanya "Preman Pungli Berkedok Parkir" bah.! kami tidak tau harus mengadu ke siapa lagi selain membuat petisi ini,karena selama ini kami sudah banyak berkeluh kesah tapi tidak pernah di carikan solusinya.kami memohon kepada abah anton yang terhormat untuk :

"Tertibkan Parkir di semua sudut Kota Malang" kami sudah muak jika setiap hari harus terbebani dengan "Siluman parkir ini".Kami sudah bosan jika setiap berhenti membayar sejumlah uang.

Kami berharap semoga Malang kembali ke filosofi utamanya."Malang Ijo Royo-Royo BUKAN Malang Oranye Sumprit-Sumprit." 

Beragam tanggapan disampaikan masyarakat melalui petisi ini. Sudah 1561 komentar dituliskan netizen menanggapi petisi tersebut.

"Ternyata rasa resah ini bukan hanya saya yg merasakan. Terimakasih kawan atas kepekaan sodara atas permasalahan kecil namun sangat meresahkan kita sebagai mahasiswa," ungkap netizen dalam komentar melalui laman yang sama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES