Cegah Radikalisme, MUI Launching Pesantren Kilat di Lapas

TIMESINDONESIA, GRESIK – Ada yang berbeda dengan kegiatan di Mushalla at-Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Desa Banjarsari Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Lantunan Shalawat Nabi serta ceramah agama menjadi tanda diresmikannya Pesantren At-Taubah.

Pesantren At-Taubah dilaunching atas kerjasama pihak Lapas dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

Kepala Lapas Kelas IIB Cerme, Khusnan menjelaskan satu diantara program unggulan Pesantren At-Taubah adalah mencetak penghafal Al-Quran.

"Bagi penghuni Lapas yang hafal Al-Quran 3 Juz akan mendapatkan reward serta sertifikat dari MUI," ujarnya usai peresmian Pesantren At-Taubah, Selasa (13/9/2016.)

Khusnan menambahkan, selama ini kegiatan keagamaan di Lapas sudah berjalan dengan baik, namun kurang terarah.

"Dengan pesantren At-Taubah yang diluncurkan MUI, program pembinaan lebih terarah dan terjadwal, sehingga bisa terhindar dari paham radikalisme," tambahnya.

Menurut Ketua MUI Kabupaten Gresik, KH Mansoer Shodiq, Pesantren At-Taubah akan memanfaatkan waktu luang penghuni Lapas untuk diisi dengan kegiatan keagamaan secara terarah seperti belajar Al-Quran, pengenalan hukum Islam, istighosah, tafsir dan lain-lain.

"Dengan kegiatan yang terarah, kita harapkan mereka bisa menjadi warga negera yang baik santun serta tidak menganut paham radikalisme," paparnya.

Usai melaunching Pesantren Kilat At-Taubah, Ketua Baznas Gresik yang juga Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim menyatakan komitmennya untuk menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan dalam kegiatan dan pengembangan pesantren. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement