Peristiwa Daerah

Guru di Banyuwangi Ini Mengaku Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

Jumat, 09 September 2016 - 18:28 | 101.40k
Jefry T Lintong, guru SMPN 3 Kalipuro, Banyuwangi, korban salah tangkap Polisi (Foto: Syamsul Arifin/ TIMESIndonesia)
Jefry T Lintong, guru SMPN 3 Kalipuro, Banyuwangi, korban salah tangkap Polisi (Foto: Syamsul Arifin/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Nahas nasib Jefry T Lintong, seorang guru SMPN 3 Kalipuro, Banyuwangi. Berniat ingin refreshing jalan-jalan ke Kota Banyuwangi, warga Dusun Krajan, Desa Tlemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Pria yang berprofesi sebagai guru itu justru menjadi korban salah tangkap anggota Polres Banyuwangi.

Dikisahkan, salah tangkap terhadap guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini terjadi pada 31 Agustus 2016 lalu. Saat itu, Jefry, sapaan akrab Jefry T Lintong, yang sedang jalan-jalan ke kota Banyuwangi, mampir disebuah counter HP yang terletak ditimur stadion Diponegoro.

“Saat itu, saya sedang melihat – lihat HP, tiba – tiba saya didatangi empat orang pria dan langsung ditangkap, saya dibawa ke Polres,” ucap Jefry, Jumat (9/9/2016).

Setibanya di Mapolres, pria setengah baya tersebut langsung diperiksa. Dalam keadaan bingung tak tahu apa maksud penangkapan, warga pelosok pegunungan tersebut, dicecar pertanyaan oleh petugas.

Diruangan tersebut, Jefry juga disuruh melihat rekaman CCTV kasus kejahatan pembelian HP dengan cek kosong yang terjadi di counter tempat dia ditangkap.

Dalam video rekaman kejadian tahun 2015 tersebut, memang Jefry terekam berada dikolasi kejadian.

“Saya ditanya siapa orang divideo yang berada didekat saya, katanya itu pelakunya, tapi saya kan tidak kenal, ditanya berkali – kali ya tetap saya jawab tidak kenal,” ungkapnya.

Membela diri, Jefry sempat memberi tahu bahwa dirinya adalah seorang guru. Namun sayang, empat petugas penginterogasi yang dia lupa namanya, tak menggubris.

Mencoba bisa lebih meyakinkan, Jefry minta izin untuk menghubungi Kepala Sekolah tempat dia mengajar atau pihak keluarga. Tapi, telepon selular miliknya justru disita.

Merasa tak pernah melakukan kejahatan yang dituduhkan, pria setengah baya ini ngotot mengaku tak mengenal pria pelaku kejahatan dalam rekaman video. Dia pun akhirnya dijebloskan sel tahanan Mapolres Banyuwangi.

“Karena tak pulang hingga pagi, Hendry, kakak saya sampai panik,” jelas Jefry.

Baru setelah mendapat jaminan dari Kepala Sekolah SMPN 3 Kalipuro, pada keesokan siangnya, akhirnya Jefry diizinkan pulang.

Kondisi tersebut sangat dia sesalkan. Terlebih dia memang tak merasa pernah menjadi pelaku kejahatan. Tapi apa daya, sebagai ‘wong ndeso’ hingga kini Jefry hanya bisa memendam kejengkelanya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subakin, ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan atas kasus salah tangkap tersebut. “Saya konfirmasi dulu ya,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES