Fenomena Equinox Datang Lagi, Masyarakat Jangan Panik
TIMESINDONESIA, BATAM – Masyarakat diimbau tidak khawatir mengenai akan kembali munculnya fenomena equinox yang berdampak pada meningkatnya suhu udara, demikian ditegaskan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kenaikannya tidak akan signifikan," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam, Suratman pada Kamis (8/9/2016).
Menurutnya, dampak fenomena ini adalah munculnya gelombang panas secara signifikan di sejumlah negara , tapi tidak untuk Indonesia, khususnya Batam dan Kepulauan Riau. Bahkan ia menepis isu yang menyebut kenaikan suhu udara bisa menembus level 40 derajat Celcius.
"Fenomena equinox merupakan peristiwa alam yang biasa terjadi. Dalam satu tahun dua kali periode fenomena equinox terjadi," tambahnya.
Suratman menjelaskan jika fenomena astronomis ini biasanya terjadi antara 19-21 Maret dan 22-23 September tiap tahunnya. Fenomena ini merupakan bagian dari pergantian musim, terutama pada belahan Bumi sebelah utara dan selatan yang beriklim subtropis.
Pada Maret, terjadi equinox musim panas saat peralihan dari musim dingin ke musim panas pada daerah beriklim subtropis. Sedang pada September, ada equinox musim gugur yang terjadi saat peralihan dari musim panas ke musim dingin.
"Pada dua jenis equinox ini, belahan utara dan selatan Bumi terpapar sinar Matahari secara merata," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Antara News |