Peristiwa Daerah

Mahasiswi Baru Keperawatan UMM Tewas di Ladang Tebu

Kamis, 01 September 2016 - 19:34 | 149.11k
Lokasi penemuan mayat mahasiwi baru, program studi D-3 Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (1/9/2016). (Foto: Ferry/ TIMESIndonesia)
Lokasi penemuan mayat mahasiwi baru, program studi D-3 Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (1/9/2016). (Foto: Ferry/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seorang mahasiswi baru, program studi D-3 Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas di ladang tebu, di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (1/9/2016).

Korban atas nama Nadya Bella Anggreani. Gadis 18 tahun ini tinggal di Jl Bukirsari RT 4 RW 8 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Jenazah Nadya ditemukan oleh Rudi Wiyanto (38), seorang petani setempat, usai mencari rumput. Dari cerita Rudi kepada TIMES Indonesia, di lokasi kejadian, dirinya tak mengira ada mayat.

"Saat itu, rumput yang saya ambil jatuh tepat di atas tumpukan rumput ilalang yang dibuat menutupi tubuh korban," katanya.

Saat hendak mengambil rumput yang jatuh, Rudi mencium bau busuk dan melihat banyak lalat yang mengerumuni tubuh korban yang sudah ditumpuki rumput ilalang.

Ternyata, kata Rudi, di dalam tumpukan rumput itu, ada mayat. Melihat itu, Rudi  langsung melapor ke kantor desa bersama rekannya, Jari. "Jari yang laporan ke kantor desa," katanya.

Kondisi tubuh korban sudah dalam kondisi rusak dan berbau. Korban memakai sweater berwarna hitam dan celana jeans warna biru.

Rudi menemukan mayat Nadya itu, sekitar pukul 12.00 WIB. Polisi baru tiba ke lokasi sekitar dua jam kemudian untuk melakukan olah tempat kejadian perkata (TKP).

Usai olah TKP, jenazah korban langsung dievakuasi ke Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Hingga Kamis (1/9/2016) malam, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro, belum memberikan keterangan resmi penyebab kematian korban.

Awalnya, korban tidak diketahui identitasnya. Baru setelah ada di Kamar Mayat RSSA Malang, ada pihak keluarga korban yang mengakui jika jenazah tersebut adalah Nadya Bella Anggreani.

Pihak keluarga korban yang mendatangi kamar mayat RSSA Malang atas nama Bonadi. Dia adalah ayah Nadya.

Setelah dipastikan bahwa jenazah itu adalah Nadya, Bonadi langsung menangis histeris dan terkulai lemas. 

Jenazah itu positif Nadya setelah Bonadi melihat helm jenis bogo berwarna hitam bergaris cokelat, yang ditemukan polisi tak jauh dari lokasi kejadian.

"Iku helm anakku pak, helmnya anyar," teriak Bonadi histeris.

Selain helm milik korban, polisi juga menemukan sepasang sepatu flat berwarna hitam, dan warna merah yang juga milik korban.

"Iku sepatune anakku, Pak. Anakku," teriak Bonadi lagi sembari menangis dan terkulai lemas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES