Peristiwa Nasional

Target Penerimaan Pajak Terlalu Tinggi, APBN-P 2016 Dipangkas

Rabu, 31 Agustus 2016 - 19:06 | 77.20k
Illustrasi, Pengajuan APBNP 2016 (Grafis: TIMESIndonesia)
Illustrasi, Pengajuan APBNP 2016 (Grafis: TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Belanja negara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 secara resmi diputuskan dipangkas. Pasalnya, karena target penerimaan pajak terlalu tinggi. 

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Menurut Sri Mulyani, dalam perencanaan APBN, target pajak disusun berdasarkan APBN-P di tahun sebelumnya. Bukanlah proyeksi realisasi.

Sehingga jelas Sri Mulyani, targetnya menjadi sangat tinggi. Untuk 2016, ada peningkatan sampai dengan 30 persen dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

APBN 2 tahun terakhir, diproyeksikan dari sisi perencanaan itu basisnya APBN-P, bukan realisasinya. Sehingga 2016 dihadapkan situasi target penerimaan sangat tinggi dibanding realisasinya.

"Pertumbuhan mencapai 30 persen dibandingkan 2015," katanya.

Padahal beber Sri Mulyani, penerimaan pajak cuma bisa meningkat sekitar 10-15 persen. Perhitungannya adalah realisasi pertumbuhan ekonomi ditambah dengan inflasi dan usaha tambahan dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).

Untuk tahun ini tambahnya, seharusnya secara alamiah adalah sekitar 9 persen, ditambah dengan extra effort itu sekitar 6-7 persen.

"Tapi kenyataannya pajak diminta 30 pesren," terang Sri Mulyani. Meski demikian, APBN sudah disepakati menjadi Undang-undang (UU).

Saat ini yang menjadi pilihan pemerintah adalah memangkas belanja negara sebesar Rp 137,2 triliun, karena ada kekurangan penerimaan sebesar Rp 219 triliun.

"Ini adalah implikasi. Dari sisi bagaimanapun kelola APBN ini, saya sebagai Menkeu harus jalankan APBN berstatus UU," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES